Hitstat

27 August 2018

Markus - Minggu 12 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:24-30
Doa baca: “Lalu Yesus berkata kepadanya: 'Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.'” (Mrk. 7:27)


Wahyu tentang Tuhan sebagai Roti


Markus 7:24 memberi tahu kita bahwa Tuhan “pergi ke daerah Tirus.” Kemudian seorang perempuan, yang anak perempuannya kerasukan roh najis, datang kepada-Nya dan sujud di depan kaki-Nya (ayat 25). Perempuan itu seorang Yunani, keturunan Siro-Fenisia. Ia berbahasa Siria, dari suku Fenisia (lihat Kis. 21:2-3), karena orang-orang Fenisia adalah keturunan orang-orang Kanaan, maka ia adalah seorang perempuan Kanaan (Mat. 15:22). Ia ingin Tuhan mengusir setan dari anak perempuannya (Mrk. 7: 26).

Karena perempuan Siro-Fenisia ini orang bukan Yahudi, maka Tuhan Yesus berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (ayat 27). Di sini Tuhan seolah-olah berkata kepadanya, “Sebagai orang bukan Yahudi, kamu adalah anjing kecil, dan Aku tidak bisa melemparkan roti anak-anak itu kepadamu. Kamu tidak layak menjadi salah seorang dari anak-anak itu. Kamu hanya cocok menjadi orang bukan Yahudi. Karena Aku harus mengenyangkan anak-anak dahulu, Aku tidak akan mengambil roti anak-anak itu dan melemparkannya kepadamu.”

Dalam Yohanes 6 Tuhan dengan jelas memberi tahu orang-orang Yahudi bahwa Ia adalah roti hayat (Yoh. 6:35). Ia adalah roti yang berasal dari Allah, yang “turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia” (Yoh. 6:33). Ia turun dari surga menjadi roti hayat untuk mengenyangkan dunia yang lapar. Tetapi dalam Markus 7:27 Tuhan Yesus mengatakan bahwa roti itu hendaknya diberikan lebih dulu kepada anak-anak menunjukkan bahwa Ia datang bukan hanya untuk melakukan mukjizat-mukjizat. Tuhan Yesus datang untuk merawat anak-anak yang lapar. Perkataan Tuhan di sini dengan pasti menunjukkan bahwa dalam pasal-pasal sebelumnya Tuhan sedang merawat orang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 22

No comments: