Pembacaan
Alkitab: Mrk. 7:1-23
Doa baca: “Tidak ada sesuatu pun dari luar, yang masuk ke dalam diri seseorang,
dapat menajiskannya, tetapi hal-hal yang keluar dari dalam diri seseorang,
itulah yang menajiskannya.”(Mrk. 7:15)
Keadaan Hati Manusia
Dalam Markus pasal 7 ini
keadaan batin manusia dibeberkan oleh Hamba-Penyelamat. Dalam pemberitaan
Injil, kita pun hendaknya menyentuh keadaan hati manusia. Akan tetapi, banyak
pemberitaan Injil hari ini tidak melakukan hal ini. Kita perlu nampak dari
firman Tuhan dalam Markus 7, bagaimana keadaan batin kita sebenarnya. Keadaan
hati kita sebenarnya merupakan susunan kejahatan. Karena hati kita bejat,
janganlah mengira hati kita baik. Meyakini hati kita baik berarti kita telah
tertipu dan mempercayai dusta. Siapa saja yang mengira hatinya baik, sudah
tertipu. Hati kita bejat, dan tidak seharusnya kita mempercayainya.
Hal pertama yang timbul dari
hati manusia menurut Hamba-Penyelamat adalah adalah angan-angan jahat.
Angan-angan, tentu saja berasal dari pikiran. Perjanjian Baru memberi tahu kita
bahwa pikiran manusia yang telah jatuh itu terkutuk, tidak diperkenan (Rm.
1:28). Karena pikiran manusia itu terkutuk, maka tidak ada satu pun yang keluar
darinya bisa diperkenan Allah atau dibenarkan oleh-Nya. Sebaliknya, angan-angan
dari pikiran manusia yang telah jatuh itu terkutuk dan ditolak Allah. Karena
pikiran kita yang telah jatuh itu terkutuk, maka angan-angan kita adalah jahat,
tidak peduli betapa baik kelihatannya.
Setelah angan-angan jahat,
Tuhan menyebut percabulan. Karena mengetahui situasi batin manusia, dengan
hati-hati Ia mengatakan apa yang timbul dari hati manusia. Mula-mula muncul
angan-angan jahat, kemudian percabulan. Hal ini menunjukkan angan-angan jahat
berkaitan dengan percabulan. Hal ketiga dalam ayat 21 adalah “pencurian”.
Beberapa orang mungkin menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencuri.
Sebenarnya, setiap orang telah melakukan pencurian, baik dengan cara apa pun.
Mencuri adalah mengambil sesuatu dengan tidak sah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment