Hitstat

23 August 2018

Markus - Minggu 11 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:1-23
Doa baca: “Tidak ada sesuatu pun dari luar, yang masuk ke dalam diri seseorang, dapat menajiskannya, tetapi hal-hal yang keluar dari dalam diri seseorang, itulah yang menajiskannya.”(Mrk. 7:15)


Keadaan Hati Manusia


Dalam Markus pasal 7 ini keadaan batin manusia dibeberkan oleh Hamba-Penyelamat. Dalam pemberitaan Injil, kita pun hendaknya menyentuh keadaan hati manusia. Akan tetapi, banyak pemberitaan Injil hari ini tidak melakukan hal ini. Kita perlu nampak dari firman Tuhan dalam Markus 7, bagaimana keadaan batin kita sebenarnya. Keadaan hati kita sebenarnya merupakan susunan kejahatan. Karena hati kita bejat, janganlah mengira hati kita baik. Meyakini hati kita baik berarti kita telah tertipu dan mempercayai dusta. Siapa saja yang mengira hatinya baik, sudah tertipu. Hati kita bejat, dan tidak seharusnya kita mempercayainya.

Hal pertama yang timbul dari hati manusia menurut Hamba-Penyelamat adalah adalah angan-angan jahat. Angan-angan, tentu saja berasal dari pikiran. Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa pikiran manusia yang telah jatuh itu terkutuk, tidak diperkenan (Rm. 1:28). Karena pikiran manusia itu terkutuk, maka tidak ada satu pun yang keluar darinya bisa diperkenan Allah atau dibenarkan oleh-Nya. Sebaliknya, angan-angan dari pikiran manusia yang telah jatuh itu terkutuk dan ditolak Allah. Karena pikiran kita yang telah jatuh itu terkutuk, maka angan-angan kita adalah jahat, tidak peduli betapa baik kelihatannya.

Setelah angan-angan jahat, Tuhan menyebut percabulan. Karena mengetahui situasi batin manusia, dengan hati-hati Ia mengatakan apa yang timbul dari hati manusia. Mula-mula muncul angan-angan jahat, kemudian percabulan. Hal ini menunjukkan angan-angan jahat berkaitan dengan percabulan. Hal ketiga dalam ayat 21 adalah “pencurian”. Beberapa orang mungkin menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencuri. Sebenarnya, setiap orang telah melakukan pencurian, baik dengan cara apa pun. Mencuri adalah mengambil sesuatu dengan tidak sah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 21

No comments: