Hitstat

09 August 2018

Markus - Minggu 9 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:35—5:43
Doa baca: “Ia pun bangun, membentak angin itu dan berkata kepada danau itu: 'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” (Mrk. 4:39)


Kuasa Menundukkan Pemberontakkan


Si pemberontak, Satan, memakai malaikat-malaikatnya di udara dan roh-roh jahatnya di dalam air untuk membangkitkan pemberontakan. Karena itu, datanglah topan yang dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu. Markus 4:38 mengatakan, “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal. Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, 'Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?'” Hamba-Penyelamat sedang tidur dengan tenang di dalam perahu yang diserang badai, sementara muridmurid sangat ketakutan karenanya. Ini menunjukkan, bahwa Ia berada di atas badai yang mengancam dan tidak terganggu olehnya. Asalkan murid-murid itu memiliki penyertaan-Nya di dalam perahu mereka, dengan beriman kepada-Nya (ayat 40), mereka seharusnya berbagian dalam perhentian-Nya dan menikmati damai sejahtera-Nya.

Karena takutnya, murid-murid membangunkan Hamba-Penyelamat yang sedang tidur dan berkata kepada-Nya, “Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?” Ayat 39 mengatakan, “Ia pun bangun, membentak angin itu dan berkata kepada danau itu, 'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” Pada waktu murid-murid mengikuti Dia, Hamba-Penyelamat, sebagai seorang manusia yang berkekuasaan ilahi, mengendalikan badai yang mengancam mereka.

Hamba-Penyelamat membentak angin dan memberi perintah kepada danau itu supaya tenang karena di udara (angin) ada malaikat-malaikat yang jatuh milik Satan (Ef. 6:12), dan di dalam laut ada setan-setan (Mat. 8:32). Para malaikat yang telah jatuh di udara dan setan-setan di dalam air bekerja sama untuk menghambat Hamba-Penyelamat agar tidak bisa ke seberang danau itu, karena mereka tahu, bahwa Ia akan mengusir setan-setan di sana (Mrk. 5:1-20).


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 17

No comments: