Hitstat

12 January 2019

Markus - Minggu 31 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Gal. 2:19-20; Flp. 1:21; Kol. 3:4
Doa baca: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Flp. 1:21)


Kelanjutan Kehidupan Kristus


Kehidupan yang Tuhan Yesus tempuh adalah kehidupan kita sekarang. Hari ini kita adalah perluasan, pertambahan dan kelanjutan-Nya, dan kita seharusnya melanjutkan menempuh kehidupan yang Dia tempuh. Setelah kenaikan Kristus, murid-murid-Nya melanjutkan kehidupan-Nya, kehidupan yang memberitakan, mengajar, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan mentahirkan orang kusta. Kehidupan semacam ini tidak berhenti karena dilanjutkan oleh sekelompok orang yang percaya Tuhan.

Selama ini, banyak perkara telah terjadi untuk menghalangi, merusak, dan bahkan menggantikan kehidupan orang Kristen yang sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah. Semua orang Kristen telah dihalangi dan dirusak oleh hal-hal yang berkaitan dengan pohon pengetahuan baik dan jahat. Pohon ini bukan hanya pohon pengetahuan tentang yang jahat melainkan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, dan pohon ini bertentangan dengan pohon hayat. Ini menunjukkan bahwa hal-hal baik pun dapat menghalangi kita menikmati pohon hayat. Mungkin sebagai orang Kristen yang mengasihi Tuhan kita tidak menyentuh apa yang jahat, tetapi hari demi hari kita mungkin mengizinkan sesuatu yang baik menggantikan pohon hayat. Allah telah meletakkan kita di dalam Kristus bukan agar kita menempuh hidup yang baik, tetapi agar kita menempuh suatu kehidupan yang secara unik, menyeluruh, dan mutlak berasal dari Kristus.

Kehidupan yang kita tempuh hari ini seharusnya adalah Kristus itu sendiri, bukanlah halhal baik, seperti kebudayaan, agama, etika, moralitas, filsafat, atau perbaikan karakter. Bahkan juga bukan mencoba untuk menjadi rohani, alkitabiah, kudus, dan menang. Hanya kehidupan Kristus yang sepenuhnya sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah. Kehidupan yang lain, tidak peduli betapa baiknya, tidak menjangkau ekonomi Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 61

No comments: