Hitstat

07 January 2019

Markus - Minggu 31 Senin


Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 1:21-22
Doa baca: “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.” (2 Kor. 1:21-22)


Diurapi untuk Menyalurkan Allah Tritunggal ke Dalam Umat Allah


Dalam Markus 8:29 Petrus menerima wahyu bahwa Yesus adalah Kristus. Dalam bahasa Yunani, Christos berarti yang diurapi. Menurut perlambangan dalam Perjanjian Lama, seseorang selalu diurapi untuk suatu tujuan khusus. Kemudian, apa tujuan Tuhan menjadi Kristus, Yang diurapi? Untuk apa Dia diurapi?

Ada orang mungkin berkata bahwa Tuhan diurapi untuk melaksanakan kehendak Allah, menjadi raja, menjadi imam atau untuk mencapai sasaran Allah. Namun masih ada satu yang kurang dalam pengertian tentang makna sebutan Kristus ini. Tuhan Yesus diurapi oleh Allah untuk memenuhi amanat Allah. Bagian penting dari amanat ini adalah menyalurkan Allah Tritunggal ke dalam umat pilihan Allah. Karena itu, sebagai Sang terurap Allah, Kristus memiliki amanat untuk menyalurkan Allah Tritunggal ke dalam umat-Nya. Injil Markus tidak menekankan Tuhan diurapi untuk menjadi raja, imam, atau nabi. Dalam Injil ini kita nampak bahwa Tuhan Yesus diurapi oleh Allah untuk memenuhi amanat menaburkan Allah ke dalam umat-Nya. Karena itu, Tuhan adalah Kristus, Sang terurap untuk melakukan pekerjaan penaburan. Dalam 2 Korintus 1:21-22, amanat Kristus, Sang terurap Allah, adalah mengurapi kita dengan Allah sebagai unsur yang memeterai kita dengan Dia dan menjadi jaminan Allah sebagai bagian kita. Amanat ini tidak berhubungan dengan jabatan raja atau imam.

Menurut wahyu Perjanjian Baru, aspek pertama amanat yang diterima Kristus dari Bapa bukanlah menjadi seorang raja atau nabi; tetapi menjadi seorang penabur, orang yang menaburkan Allah Tritunggal ke dalam kita. Kita semua perlu nampak hal ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 60

No comments: