Hitstat

29 January 2019

Markus - Minggu 34 Selasa


Pembacaan Alkitab: Rm. 14:17
Doa baca: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” (Rm. 14:17)


Menempuh Kehidupan yang Diduduki Allah bagi Kerajaan Allah


Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia menempuh kehidupan Allah bagi Kerajaan Allah. Dia tidak hidup menurut kebudayaan, agama, atau etika. Sekarang para pengikut-Nya seharusnya menempuh kehidupan yang sama yaitu menempuh kehidupan Allah bagi perkembangan Kerajaan Allah. Kita tidak seharusnya menempuh kehidupan menurut kebudayaan, agama, etika, moralitas, filsafat, perbaikan karakter, dan mencoba untuk rohani, alkitabiah, kudus, dan menang, melainkan menempuh kehidupan yang mutlak bagi Allah dan bagi Kerajaan Allah.

Kita tidak seharusnya diduduki bahkan oleh hal-hal yang baik seperti etika dan perbaikan karakter, atau diganggu oleh hal-hal itu. Sebaliknya, kita harus diduduki secara menyeluruh oleh Allah Tritunggal. Dia yang menempuh kehidupan yang sepenuhnya sesuai dan bagi ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah, yang telah menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri, sekarang adalah Roh yang hidup melalui kita. Kita seharusnya tidak mengizinkan segala sesuatu selain Dia untuk memenuhi dan menduduki kita.

Kisah mengenai orang kaya dalam Markus 10 adalah suatu ilustrasi yang menggambarkan keperluan kita untuk bebas dari pendudukan segala sesuatu kecuali Allah itu sendiri. Setelah orang kaya itu pergi dengan sedih, Tuhan berkata kepada para murid-Nya, “Alangkah sukarnya orang yang banyak harta masuk ke dalam Kerajaan Allah!” (Mrk.10:23). Kita perlu nampak mengapa orang yang kaya tersebut tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia tidak dapat masuk karena dirinya diduduki oleh hal-hal selain Allah. Tidak ada ruang di dalamnya bagi Kristus untuk bertumbuh menjadi kerajaan. Kita perlu nampak bahwa Kerajaan Allah adalah Tuhan Yesus yang bertumbuh dan berkembang di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66

No comments: