Pembacaan
Alkitab: Yoh. 20:31
Doa
baca: “Tetapi hal-hal ini telah dicatat, supaya kamu
percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya karena percaya, kamu
memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yoh. 20:31)
Persona dan Amanat Tuhan
Yohanes 20:31 bukan hanya membicarakan Putra Allah,
tetapi juga Kristus. Mengapa kita perlu percaya bahwa Yesus adalah Kristus
untuk memiliki hayat kekal? Ayat ini dengan kuat memberi tahu kita bahwa kita
harus percaya kepada Kristus untuk memiliki hayat kekal.
Perjanjian Baru mengatakan bahwa kita memiliki hayat
kekal melalui percaya kepada Anak Allah (Yoh. 3:16). Anak Allah mengacu kepada
persona Tuhan dan Kristus mengacu kepada amanat-Nya. Kita perlu percaya bahwa
Yesus adalah Anak Allah, karena persona-Nya sebagai Anak Allah adalah perkara
hayat kekal. Tetapi untuk melaksanakan amanat-Nya, yaitu menyalurkan diri-Nya
sendiri ke dalam kita sebagai hayat, Anak Allah harus menjadi Sang terurap
Allah. Hanya dengan menjadi Kristuslah Tuhan Yesus menyalurkan diri-Nya sendiri
ke dalam kita sebagai Anak Allah sehingga kita bisa memiliki hayat kekal.
Dalam Injil Markus, ke mana pun Tuhan Yesus pergi, Dia
membawa murid-murid-Nya beserta-Nya. Mereka mendengar apa yang Tuhan katakan,
mereka melihat apa yang Dia kerjakan, mereka mengamati bagaimana Dia menangani
berbagai peristiwa. Pada saat itu penafsiran akan peristiwaperistiwa ini belum
diberikan. Setelah kematian, kebangkitan, dan kenaikan Tuhan, murid-murid mulai
mengerti makna dari semua yang terjadi menurut catatan dalam Injil Markus.
Dalam 1 Petrus 1:3 kita nampak bahwa mata Petrus telah dibuka dan dia penuh
pengertian tentang apa yang telah Tuhan lakukan untuknya. Petrus menyadari
bahwa ia tercakup ketika Tuhan dihakimi dan disalibkan. Ketika Dia disalibkan,
dan dikuburkan, Petrus pun dikubur dan disalibkan bersama Dia, begitu juga
ketika Dia dibangkitkan, Petrus pun dibangkitkan bersama Dia. Sejak Tuhan
memanggil Petrus, Dia mulai meletakkan Petrus di dalam-Nya dan juga menaburkan
diri-Nya ke dalam Petrus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 60
No comments:
Post a Comment