Hitstat

18 January 2019

Markus - Minggu 32 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:2-7
Doa baca: “Lalu datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, ‘Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!’” (Mrk. 9:7)


Kristus Menggantikan Hukum Taurat dan Nabi-Nabi


Dalam Injil Markus terdapat dua peristiwa khusus penyembuhan kebutaan. Peristiwa pertama adalah penyembuhan orang buta di Betsaida (Mrk. 8:22-26). Peristiwa kedua dari penyembuhan kebutaan adalah peristiwa kebutaan Bartimeus (Mrk. 10:35-45).

Dari pasal 8, Tuhan Yesus mulai membantu para murid untuk melihat persona-Nya, kematian-Nya yang almuhit, dan kebangkitan-Nya yang ajaib. Tiga kali Dia berbicara kepada mereka mengenai kematian dan kebangkitan-Nya (Mrk. 8:31; 9:30- 32; 10:33-34). Di gunung pengubahan Tuhan Yesus menampilkan kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes mengenai siapa diri-Nya. Kemudian, tampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa. Karena tidak tahu harus berkata apa, Petrus berkata kepada Tuhan Yesus, “Rabi, alangkah baiknya kita berada di tempat ini. Biarlah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia” (Mrk. 9:5). Apa yang Petrus katakan dalam Markus 8:5 adalah sesuai dengan Perjanjian Lama. Dia tidak tahu bahwa hal-hal dalam Perjanjian Lama telah dikubur bersama Tuhan Yesus dalam pasal 1. Dari sudut pandang manusia, usul Petrus tidaklah salah. Musa dan Elia adalah dua orang yang besar. Musa mewakili hukum Taurat, dan Elia mewakili nabi-nabi. Namun, dari sudut pandang ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah, perkataan Petrus itu ngawur. Markus 9:7 mengatakan, “Lalu datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, 'Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!” Perkataan ini adalah dasar kita mengatakan bahwa Kristus adalah pengganti yang menyeluruh, yang universal. Persona ini seharusnya mengantikan Musa dan Elia, yaitu, Dia seharusnya menggantikan hukum Taurat dan nabi-nabi. Dia seharusnya menggantikan hal-hal usang.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 63

No comments: