Hitstat

07 June 2019

Lukas - Minggu 17 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 14:25-35
Doa baca: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Luk. 14:26)


Membenci Apa yang Mengalihkan Perhatian Kita dari Kenikmatan Terhadap Kristus


Dalam Lukas 14:25-35 terdapat ajaran Tuhan mengenai bagaimana mengikuti Dia. Sesungguhnya Tuhan tidak bermaksud mengajar kita untuk membenci siapa pun. Sebaliknya, mengajar kita untuk membenci kegagalankegagalan yang mengganggu dan mengalihkan perhatian kita dari kenikmatan terhadap Kristus. Tentunya, Tuhan mengajar kita untuk mengasihi orang lain. Kita seharusnya bukan hanya mengasihi anggota-anggota keluarga kita saja; kita bahkan harus mengasihi musuh kita. Pada kenyataannya, kita juga perlu mengasihi diri kita sendiri. Karena itu, Tuhan mengajar kita untuk mengasihi setiap orang.

Lalu, mengapa dalam ayat 26 Dia kelihatannya mengajar kita untuk membenci bapak, ibu, istri, anak-anak, saudara laki-laki, saudara perempuan kita, dan bahkan diri kita sendiri? Alasan-Nya di sini adalah kasih yang demikian itu sering kali menghalangi kita dari kenikmatan yang tepat dan setia terhadap Kristus. Apa yang harus kita benci adalah kegagalan, bukan orang mana pun. Tuhan bukan mengajar kita untuk membenci orang, melainkan membenci hal-hal yang mengalihkan perhatian, kegagalan-kegagalan, rintanganrintangan, dan penghalang-penghalang. Dia mengajar kita untuk membenci apa saja yang menjauhkan kita dari mengikuti Dia dengan setia.

Jika kita tidak memiliki kebencian terhadap hal yang menggagalkan kenikmatan kita terhadap Kristus, kita tidak dapat menikmati yobel pada zaman yang akan datang. Kita perlu meninggalkan hal-hal yang mengalihkan perhatian kita dari Tuhan dengan belajar memiliki waktu yang khusus dengan Tuhan setiap hari. Kita perlu belajar menyediakan waktu untuk menikmati Tuhan dalam doa dan pembacaan firman dengan hati yang hanya tertuju kepada-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 33

No comments: