Pembacaan
Alkitab: Luk. 14:25-35
Doa
baca: “Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi
tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang
maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa yang mempunyai telinga
untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (Luk. 14:34-35)
Ladang, Pupuk, dan Tempat Pembuangan
Sifat asin adalah sebuah unsur yang membunuh dan
melenyapkan kuman-kuman perusak. Para pengikut Tuhan Yesus harus menjadi unsur
yang demikian, untuk mencegah bumi dari menjadi bobrok sepenuhnya. Ada
kemungkinan garam itu menjadi tawar yaitu kehilangan fungsi mengasinkan
sehingga menjadi sama dengan orang-orang dunia.
Kita dapat melihat dalam Lukas 14:35 ada tiga
tempat—ladang, pupuk, dan tempat pembuangan. Ladang melambangkan ladang Allah,
yaitu gereja yang akan menghasilkan kerajaan yang akan datang. Tumpukan pupuk,
tempat yang paling kotor di alam semesta, melambangkan neraka, lautan api.
Seseorang yang benar-benar telah diselamatkan namun
tidak setia dalam menikmati Kristus, ia tidak akan berguna baik untuk ladang
maupun untuk pupuk. Lalu, di manakah kaum beriman yang demikian akan berada? Mereka
memang tidak akan cocok untuk neraka, karena darah Tuhan telah mencuci mereka
dan mereka telah diselamatkan, tetapi juga hati nurani mereka mungkin tidak
akan membiarkan mereka mengatakan bahwa mereka cocok untuk kerajaan. Jika
keadaannya demikian, maka tempat yang cocok adalah tempat pembuangan atau
tempat pendisiplinan.
Kita adalah garam dunia, kita harus menjaga rasa kita
dan senantiasa mengasinkan dunia yang bobrok ini. Cita rasa kita sebagai garam
dunia tergantung pada apakah kita meninggalkan hal-hal duniawi atau tidak.
Semakin meninggalkan hal-hal duniawi, semakin kuat cita rasa kita. Untuk itu
kita perlu berada di lingkungan yang tepat yaitu di dalam hidup gereja
bersama-sama dengan kaum beriman lainnya. Melalui bersekutu bersama dengan kaum
beriman, kita akan beroleh kekuatan untuk meninggalkan hal-hal dunia sehingga
kita dapat menjaga fungsi kita sebagai garam di ladang Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 33
No comments:
Post a Comment