Hitstat

26 June 2019

Lukas - Minggu 20 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 17:11-37
Doa baca: “Juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Luk. 17:21)


Kerajaan Allah


Orang-orang Farisi datang lagi kepada Tuhan Yesus untuk bertanya mengenai kerajaan. Jawaban Tuhan Yesus dalam Lukas 17:20-21 menunjukkan bahwa Kerajaan Allah bukan bersifat materi, melainkan rohani. Kerajaan Allah adalah Penyelamat dalam kedatangan-Nya yang pertama (ayat 21-22), dalam kedatangan-Nya yang kedua (ayat 23-30), dalam keterangkatan kaum beriman-Nya yang menang (ayat 31-36), dan dalam pemusnahan-Nya akan Antikristus (ayat 37) untuk memulihkan seluruh bumi bagi pemerintahan-Nya di sana (Why. 11:15).

Ayat 22-24 membuktikan bahwa Kerajaan Allah adalah Penyelamat itu sendiri yang menaburkan diri-Nya ke dalam umat pilihan-Nya. Frasa “sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu,” menunjukkan bahwa Penyelamat sebagai Kerajaan Allah tidak ada di dalam mereka, Dia hanya ada di antara mereka. Sedangkan frasa “tanpa tanda-tanda lahiriah” menunjukkan bahwa Kerajaan Allah tidak dapat dilihat dengan mata jasmani, kita perlu melihat keberadaan Persona ini dengan pandangan rohani untuk melihat realitas rohani-Nya.

Dalam ayat 22, Tuhan melanjutkan dengan berkata, “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.” Ini menunjukkan ketidakhadiran Penyelamat. Selama ketidakhadiran-Nya, orang-orang yang hidup dalam dunia ini dipenuhi dengan hawa nafsu (ayat 23-30). Maka, para pengikut-Nya perlu mengalahkan efek pembius dari hidup dunia yang melampiaskan hawa nafsu dengan menghilangkan hayat jiwa. Selain itu juga perlu berdoa dengan tidak jemu-jemunya dalam iman (Luk. 18:7-8). Daripada melakukan kesenangan jiwa kita, lebih baik menjadi orang yang berdoa (Ef. 5:18). Inilah syarat untuk menjadi para pemenang dan masuk dalam kenikmatan atas Kerajaan Allah pada kedatangan-Nya kembali (Luk. 17:34-37).


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 38

No comments: