Pembacaan
Alkitab: Luk. 17:1-37
Doa
baca: “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu
yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” (Luk. 17:10)
Kehidupan Orang-orang yang Menikmati
Yobel
Setelah Lukas 16, Tuhan melanjutkan dengan membahas
empat hal sekunder dalam 17:1-10. Keempat hal tersebut meliputi: menyesatkan
orang lain (ayat 1-2), mengampuni orang lain (ayat 3-4), iman (ayat 5-6), dan
menyadari bahwa kita adalah hamba-hamba yang tidak berguna (ayat 7-10). Keempat
hal tersebut adalah suatu pengajaran yang diberikan oleh Tuhan kepada
murid-murid karena perbuatan orang Farisi. Sebagai orang-orang agamawan, mereka
berlaku munafik dan sering menyandung orang lain. Di satu pihak, mereka
menyandung orang lain, namun di pihak lain mereka tidak mau mengampuni orang
lain. Ini berarti mereka tidak akan pernah mengampuni orang yang melukai mereka
sekalipun mereka sendiri melukai orang lain. Mereka sombong dan memandang diri
mereka sendiri sebagai orang yang sangat berguna dan mendatangkan faedah bagi
orang lain. Lagi pula, sebagai pemimpin agama, orang-orang Farisi juga tidak
memiliki iman. Jika mereka memiliki iman, mereka tidak akan hidup seperti itu.
Sebagai orang-orang yang menikmati Tuhan dalam yobel
Perjanjian Baru, kita tidak boleh menyandung orang, melainkan menggenapkan,
melindungi, dan memelihara orang lain, selalu siap dan rela mengampuni.
Kehidupan kita sebagai orang yang menikmati yobel seharusnya tidak sama dengan
orang-orang Farisi yang agamawi dan sombong. Kita perlu memiliki iman kepada
Tuhan, yaitu dalam segala situasi perlu belajar percaya dan bersandar kepada
Tuhan. Selain itu meskipun kita mungkin agak berguna, kita harus merendahkan
diri dan mengganggap diri kita sebagai hamba yang tidak berguna, yaitu setelah
melakukan pekerjaannya tidak berharap dipuji karena pekerjaannya itu. Kita
perlu menyadari bahwa segala keberhasilan dalam pelayanan merupakan hasil dari
kita bersandar pada Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 38
No comments:
Post a Comment