Pembacaan
Alkitab: Luk. 15:11-32
Doa
baca: “Kata ayahnya
kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala milikku
adalah milikmu.” (Luk. 15:31)
Kenikmatan terhadap Yobel Kenikmatan yang dialami oleh
anak hilang yang kembali sebenarnya adalah kenikmatan terhadap yobel. Cincin di
tangannya melambangkan Roh yang memeteraikan yang menunjukkan pemulihan hak
kelahiran, pemulihan hak untuk menikmati Allah Tritunggal. Cincin dan sepatu
adalah tanda dari orang yang merdeka. Orang yang merdeka adalah orang yang
dilepaskan dari belenggu, dilepaskan dari perbudakan dan penawanan. Di aspek
negatif, anak yang hilang itu dibebaskan dari belenggu; di aspek positif, ia
mulai menikmati segala kekayaan warisan Bapa. Kita adalah orang-orang dosa yang
bertobat, yang telah belajar bagaimana bergembira dan bersukaria dalam Tuhan
melalui keselamatan Allah yang kaya.
Sewaktu Tuhan Yesus berada dalam perjalanan dari
Galilea ke Yerusalem, Dia menemukan satu lingkungan yang cocok dan satu
kesempatan yang baik untuk menyajikan gambaran tentang keselamatan Allah,
supaya orang-orang dosa yang bertobat dapat mengenal betapa diberkatinya mereka
dan agar orang-orang agamis dapat melihat betapa bodohnya mereka. Puji Tuhan
kita telah menerima Kristus sebagai kebenaran kita, Roh sebagai meterai,
keselamatan sebagai kuasa yang memisahkan dan menguatkan, juga menerima Kristus
sebagai hayat batini dan suplai hayat kita. Kita tidak lagi berada di padang
gurun dan tidak lagi berada di “rumah” ego, melainkan di dalam rumah bapa,
gereja. Perumpamaan tentang bapa yang menerima anaknya menunjukkan bahwa
orang-orang dosa tidak seharusnya diselamatkan jauh di luar gereja. Orangorang
yang diselamatkan dalam gereja dan tinggal di dalam gereja adalah buah-buah
yang tetap.
Sebagai kaum beriman yang telah mengalami keselamatan
dan masuk dalam rumah Bapa yang adalah gereja, kita perlu merebut kesempatan
untuk menikmati kekayaan Allah Tritunggal. Melalui menyeru nama Tuhan, doa baca
firman, kita berbagian dengan kekayaan warisan Bapa.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 35
No comments:
Post a Comment