Pembacaan
Alkitab: Luk. 14:25-35
Doa
baca: “Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
dapat menjadi muridKu.” (Luk. 14:27)
Membenci Hayat Jiwa dan Memikul Salib
Dalam Lukas 14:26-33 Tuhan menyingkapkan harga yang
harus dibayar untuk mengikuti Dia kepada orang banyak yang berduyun-duyun
mengikuti-Nya. Menerima keselamatan adalah beroleh selamat (Luk. 13:23);
mengikuti Tuhan adalah menikmati Dia sebagai berkat dari keselamatan Allah. Ini
menuntut kita melepaskan segalanya, bahkan hayat jiwa kita, dan memikul salib
kita.
Dalam ayat 26 Tuhan mengajar kita untuk membenci,
khususnya membenci diri kita sendiri, yaitu hayat jiwa kita, karena hal yang
kita kasihi di dalam diri kita sendiri itu terutama bukanlah roh atau tubuh
kita, melainkan jiwa kita. Misalnya, kita mungkin pergi ke sebuah rumah makan
bukan karena kita mengasihi tubuh kita, melainkan karena kita mengasihi jiwa
kita dan ingin menikmati hidup, yaitu agar jiwa kita mendapatkan suatu
kenikmatan. Sebenarnya, semua bentuk kesenangan, hiburan dan pelesiran adalah
untuk kenikmatan jiwa kita. Dalam Lukas 14:26 Tuhan dengan jelas mengatakan
bahwa jika kita tidak membenci hayat jiwa kita, kita tidak dapat menjadi
murid-murid-Nya. Membenci hayat jiwa diperlukan agar kita bisa menerima pahala.
Dalam ayat 27 Tuhan berkata mengenai memikul salib.
Sasaran salib bukanlah menyuruh seseorang menderita, melainkan mengakhiri
seseorang. Memikul salib berarti kita tetap tinggal di atas salib dan membiarkan
manusia lama kita berada di bawah pengakhiran salib. Kristus telah menyalibkan
kita. Sebagai kaum beriman, kita telah menerima Kristus dan secara organik
telah disatukan dengan Dia sehingga kita dapat berbagian dalam
ketersaliban-Nya. Sebagai orang-orang beriman kita perlu hari demi hari
membiarkan Kristus mengakhiri manusia lama kita, semakin kita mengenal
firmanNya melalui Alkitab, kita akan makin menyadari betapa mulia-Nya Tuhan
sehingga kita dapat melepaskan segala sesuatu bagi Dia dan dengan rela
membiarkan diri kita untuk berada di bawah salib agar Tuhan dapat mengakhiri
manusia lama kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 33
No comments:
Post a Comment