Hitstat

25 June 2019

Lukas - Minggu 20 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 17:1-10
Doa baca: “Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” (Luk. 17:4)


Dengan Sukarela Mengampuni


Dalam kehidupan pelayanan gereja, kita perlu berhati-hati untuk tidak bersalah terhadap orang. Bersalah seperti menyandung atau menyakiti orang lain akan merobohkan apa yang telah dibangun Tubuh. Berdosa terhadap orang lain adalah perkara yang sangat serius. Mungkin kita terlihat merampungkan banyak hal, tetapi mungkin yang kita robohkan lebih banyak daripada yang kita bangun. Ini adalah hal yang sering dilakukan oleh orang yang melayani Tuhan. Kita perlu belajar dari hal ini, untuk tidak menyandung orang lain, selalu berhati-hati dan waspada agar tidak melukai orang lain, dan tidak berdosa terhadap orang lain.

Dalam satu sisi sebagai orang yang melayani, perlu berhati-hati dalam menyandung orang lain, namun di sisi yang lain kita juga perlu dengan sukarela mengampuni orang lain. Dengan demikian kita tidak akan bermasalah dengan orang lain. Tuhan berkata dalam Lukas 17:4, “Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Ini menyiratkan bahkan jika seorang saudara bersalah kepada kita tujuh kali sehari, kita harus selalu mengampuninya. Begitu kita mengampuni seseorang, kita tidak akan disalahi olehnya. Arti mengampuni yang sesungguhnya adalah tidak disalahi atau dilukai. Ketika kita mengampuni berarti kita melupakan kesalahannya. Misalnya ketika seseorang bersalah kepada Anda dan Anda mengampuninya, maka pengampunan Anda terhadapnya akan menghapuskan pelanggarannya terhadap Anda. Namun jika seorang saudara bersalah kepada Anda dan Anda tidak rela mengampuni dan melupakan pelanggarannya, maka hal ini akan menjadi jerat sebagai akibat dari disalahi oleh saudara itu.

Untuk mengampuni orang lain, terlebih dahulu kita perlu menikmati diri Tuhan sebagai Yobel itu, kita perlu menyadari bahwa Tuhan juga sudah mengampuni kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 38

No comments: