Pembacaan Alkitab: Luk. 17:1-10
Doa baca:
“Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap
engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku
menyesal, engkau harus mengampuni dia.” (Luk. 17:4)
Dengan
Sukarela Mengampuni
Dalam kehidupan pelayanan gereja, kita perlu
berhati-hati untuk tidak bersalah terhadap orang. Bersalah seperti menyandung
atau menyakiti orang lain akan merobohkan apa yang telah dibangun Tubuh.
Berdosa terhadap orang lain adalah perkara yang sangat serius. Mungkin kita
terlihat merampungkan banyak hal, tetapi mungkin yang kita robohkan lebih
banyak daripada yang kita bangun. Ini adalah hal yang sering dilakukan oleh
orang yang melayani Tuhan. Kita perlu belajar dari hal ini, untuk tidak
menyandung orang lain, selalu berhati-hati dan waspada agar tidak melukai orang
lain, dan tidak berdosa terhadap orang lain.
Dalam satu sisi sebagai orang yang melayani, perlu
berhati-hati dalam menyandung orang lain, namun di sisi yang lain kita juga
perlu dengan sukarela mengampuni orang lain. Dengan demikian kita tidak akan
bermasalah dengan orang lain. Tuhan berkata dalam Lukas 17:4, “Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap
engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku
menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Ini menyiratkan bahkan jika seorang
saudara bersalah kepada kita tujuh kali sehari, kita harus selalu
mengampuninya. Begitu kita mengampuni seseorang, kita tidak akan disalahi
olehnya. Arti mengampuni yang sesungguhnya adalah tidak disalahi atau dilukai.
Ketika kita mengampuni berarti kita melupakan kesalahannya. Misalnya ketika
seseorang bersalah kepada Anda dan Anda mengampuninya, maka pengampunan Anda
terhadapnya akan menghapuskan pelanggarannya terhadap Anda. Namun jika seorang
saudara bersalah kepada Anda dan Anda tidak rela mengampuni dan melupakan
pelanggarannya, maka hal ini akan menjadi jerat sebagai akibat dari disalahi
oleh saudara itu.
Untuk mengampuni orang lain, terlebih dahulu kita
perlu menikmati diri Tuhan sebagai Yobel itu, kita perlu menyadari bahwa Tuhan
juga sudah mengampuni kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 38
No comments:
Post a Comment