Hitstat

27 June 2019

Lukas - Minggu 20 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk 17:11-37
Doa baca: “Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.” (Luk. 17:24)


Kerajaan Allah dan Kedatangan-Nya Kali Kedua


Dalam Lukas 17:23-30 Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Kerajaan Allah adalah Dia sendiri dalam kedatangan-Nya kali kedua. Kedatangan Tuhan memiliki dua aspek yaitu aspek pertama yang tersembunyi terhadap kaum beriman-Nya yang berjaga-jaga; yang kedua adalah aspek terbuka terhadap orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan terhadap bangsa-bangsa bukan Yahudi, seperti “kilat” (ayat 24), Dia akan tiba-tiba menampakkan diri seperti sebuah kilat yang memancar ke bumi.

Dalam ayat 26-29, Tuhan Yesus menggambarkan orang-orang zaman ini dengan mengatakan bahwa hari-hari Anak Manusia akan sama dengan zaman Nuh dan zaman Lot. Ciri-ciri zaman Nuh adalah makan, minum, kawin, dan mengawinkan. Sedangkan ciri-ciri zaman Lot adalah makan, minum, jual, beli, menanam, dan membangun. Empat ciri-ciri yang terakhir ini menunjukkan perdagangan. Kita perlu memperhatikan ciri-ciri dunia hari ini. Keadaan kehidupan yang jahat yang membius zaman Nuh sebelum air bah dan membius zaman Lot sebelum pemusnahan Sodom merupakan keadaan yang genting dari hidup manusia sebelum parousia (kehadiran, kedatangan) Tuhan dan masa kesusahan besar (Mat. 24:3, 21). Jika kita ingin mengambil bagian dalam keterangkatan para pemenang untuk menikmati parousia Tuhan dan terlepas dari kesusahan besar, kita harus mengalahkan efek pembius dari hidup manusia hari ini. Sebagai orang-orang yang mengikuti Tuhan, hidup kita tidaklah sama dengan orang dunia. Kita perlu sadar bahwa Iblis dapat memanfaatkan kebutuhan hidup manusia untuk menjajah manusia dan menjauhkannya dari kepentingan Allah.

Untuk itu, terlebih kita perlu melihat ayat 30 di mana pada akhir zaman, Manusia-Penyelamat ini diberitakan. Melaluinya, kita perlu nampak Persona dan Kerajaan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 39

No comments: