Pembacaan Alkitab: Kis. 9:1-19
Kidung
#599
Latar Belakang Seorang Saulus dari Tarsus
Doa baca: “Dan meminta
surat kuasa untuk dibawa kepada rumah-rumah ibadat Yahudi di Damsyik, supaya,
jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat
menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.” (Kis. 9:2)
Saulus lahir
di Tarsus, kota berkebudayaan tinggi. Ia menerima pendidikan agamanya dari
Gamaliel, seorang guru besar. Saulus adalah seorang sarjana bahasa Yunani dan
Ibrani, dan ia terlatih dalam kebudayaan Yunani dan dalam agama Ibrani. Selain
itu, ia adalah seorang warga negara Roma. Pada diri Saulus kita melihat tiga
unsur utama dari kebudayaan Barat: agama Ibrani, kebudayaan Yunani, dan politik
Roma. Karena itu, Saulus memiliki tiga ganda kelayakan kebudayaan Yunani, agama
Ibrani, dan politik Roma; tidak ada lagi yang selayak Saulus untuk mengemban
amanat membawa ekonomi Perjanjian Baru Allah kepada orang bukan Yahudi.
Sebelum
Tuhan mendapatkan Saulus, Saulus didapatkan oleh Iblis, ia juga menghasut
Saulus untuk mengambil pimpinan dalam menganiaya para pengikut Yesus. Lukas
memakai kata “membinasakan” untuk menunjukkan bahwa Saulus ingin
menghancurkan, memusnahkan, seluruh gereja dan semua pengikut Yesus. Bahkan ia
pergi kepada Imam Besar dan “meminta surat kuasa untuk dibawa kepada
rumah-rumah ibadat Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau
perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap mereka dan membawa
mereka ke Yerusalem” (Kis. 9:2). Saulus memiliki kuasa untuk menangkap
semua orang yang berseru kepada nama Tuhan Yesus.
Kisah Para
Rasul 9:2 mengatakan bahwa Saulus bermaksud mencari orang-orang “yang
mengikuti Jalan Tuhan.” Jalan ini mencakup jalan kebenaran (2 Ptr. 2:2, 15,
21). Jalan kebenaran adalah jalan kehidupan Kristen menurut kebenaran, yang
adalah realitas isi Perjanjian Baru. Ini adalah jalan kaum beriman dibawa ke
dalam gereja dan dibangun menjadi Tubuh Kristus untuk memikul kesaksian Yesus.
Mari kita terus berjalan di jalan ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 25
No comments:
Post a Comment