Hitstat

01 November 2005

Wahyu Volume 5 - Minggu 1 Selasa

Dua Puluh Empat Tua-Tua
Wahyu 4:4
“Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Tua-tua disini bukanlah penatua gereja, melainkan tua-tua malaikat, sebab sebelum Tuhan datang kali kedua, mereka sudah duduk di atas takhta (bd. Mat. 19:28; Why. 20:4).
Di antara ciptaan Allah, malaikat adalah yang paling awal diciptakan. Tua-tua malaikat adalah tua-tua seluruh ciptaan Allah. Mereka duduk di atas takhta dan kepalanya mengenakan mahkota emas. Hal ini menyatakan bahwa mereka pasti adalah yang mengatur alam semesta. Namun mereka hanya memerintah sampai Kerajaan Seribu Tahun tiba. Pada saat itu kuasa untuk mengatur bumi ini akan diserahkan kepada orang-orang kudus pemenang (Ibr. 2:5-9; Why. 2:26-27; 20:4).
Mereka memakai pakaian putih, lagi pula memegang kecapi dan cawan emas yang penuh dengan kemenyan (5:8). Ini menyatakan bahwa sekarang mereka juga adalah imam-imam di hadapan Allah. Namun dalam Kerajaan Seribu Tahun, para pemenang yang memerintah akan menjadi imam Allah dan Kristus (20:6).
Mereka memerintah para malaikat dan dunia, serta melayani Allah sebagai imam, tetapi itu hanya sementara. Ini tersirat dalam ayat 10, “mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu.” Saat kerajaan seribu tahun tiba, jabatan itu akan diserahkan kepada orang-orang kudus pemenang. Haleluya! Kita menantikan hari itu.

Tujuh Obor – Ketujuh Roh Allah
Why. 4:5-6; 5:6; 15:2; 20:14

Wahyu 4:5, “Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.” Ketujuh obor di sini berdasar pada tujuh pelita kandil dalam Kel. 25:37 dan Za. 4:2.
Ketujuh obor, yang adalah ketujuh Roh Allah, menunjukkan sorotan dan penyelidikan Roh Allah yang diperkuat tujuh kali. Dalam Kel. 25 dan Za. 4, ketujuh pelita yang menunjukkan sorotan Roh Allah dalam pergerakan Allah, adalah untuk pembangunan Allah, atau untuk membangun kemah pertemuan atau untuk membangun kembali Bait Suci. Ketujuh obor disini adalah untuk penghakiman Allah, yang pada akhirnya juga akan mendatangkan pembangunan Allah, yaitu pembangunan Yerusalem Baru.
Saudara saudari, marilah kita setiap hari merendahkan diri di hadapan Tuhan. Apa pun yang disoroti-Nya, janganlah mengeraskan hati. Sorotan penghakiman-Nya hari ini bukan untuk menghukum kita, melainkan agar kita bisa berbagian dalam pembangunan Tubuh-Nya.
Ayat 6 mengatakan, “Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal.” Lautan kaca ini tidak berair, tetapi berapi (15:2). Setelah air bah, sesuai dengan janji-Nya, Allah tidak akan menghakimi bumi dan semua makhluk hidup dengan memakai air bah lagi (Kej. 9:15), melainkan selalu memakai api dalam melaksanakan penghakiman-Nya atas manusia (Kej. 19:24; Im. 10:2; Bil. 11:1; 16:35; Dan. 7:11; Why. 14:10; 18:8; 19:20; 20:9-10; 21:8). Takhta penghakiman Allah seperti nyala api, dari nyala api ini ada api seperti sungai yang mengalir keluar (Dan. 7:9-10). Nyala api penghakiman Allah akan menyapu semua perkara negatif dalam alam semesta ke dalam lautan kaca ini, yang akhirnya menjadi lautan api (20:14). Lautan kaca, yang adalah kumpulan besar semua api penghakiman Allah, bagaikan kristal, menunjukkan segala perkara negatif jernih seperti kristal di bawah penghakiman Allah. Oh, alangkah ngerinya jatuh dalam penghakiman Allah kelak. Saudara saudari, tidak ada yang dapat disembunyikan dari hadapan takhta penghakiman Allah. Marilah kita bertobat hari ini, jangan menunda lagi, ijinkan Dia menyelidiki segenap lubuk hati kita.

Penerapan:
Saudara saudari, apakah kita benar-benar mendambakan hari itu, hari ketika kita menjadi raja dan imam? Jabatan itu hanyalah bagi para pemenang! Marilah kita melatih diri kita dengan ketat dalam menanggulangi diri (ego kita), hawa nafsu daging, dosa, serta dunia. Marilah kita juga selalu menghampiri Dia di Ruang Maha Kudus serta melayani-Nya dengan setia.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau sedang mempersiapkan kami untuk menjadi imam dan raja. Bukalah mata kami Tuhan, agar kami nampak kemuliaan yang Engkau sediakan bagi kami. Bukalah mata kami Tuhan, agar kami mengejar hal-hal yang di atas, hal-hal yang kekal. Selamatkan kami dari semua kilau dunia yang sementara ini.

No comments: