Hitstat

07 November 2005

Wahyu Volume 5 - Minggu 2 Senin

Keempat Meterai Pertama (1)
Wahyu 6:2
“Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah (busur, TL.) dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.”

Sesudah Tuhan dimuliakan dalam kenaikkan-Nya, maka mulai pasal enam, Dia membuka meterai gulungan kitab itu.
Keempat meterai pertama terdiri atas empat ekor kuda beserta penunggangnya, seperti pacuan empat ekor kuda. Empat ekor kuda dan penunggangnya ini merupakan lambang sebagai berikut: (1) Meterai pertama: kuda putih dan penunggangnya adalah pemberitaan Injil (ay. 1-2). (2) Meterai kedua: kuda merah dan penunggangnya adalah meluasnya peperangan (ay. 3-4). (3) Meterai ketiga: kuda hitam dan penunggangnya adalah kelaparan yang meningkat (ay. 5-6). (4) Meterai keempat: kuda abu-abu (hijau kuning) dan penunggangnya adalah kematian yang merajalela.
Menyusul kenaikan Kristus, keempat hal ini—Injil, peperangan, kelaparan, dan maut—mulai berlari seperti keempat penunggang kuda yang menunggangi kudanya, dan mereka akan terus berlari sampai Kristus kembali.
Tiga perkara negatif - peperangan, kelaparan, dan maut, walaupun mengerikan tetapi mempercepat pengabaran Injil. Pemberitaan Injil selalu memimpin pacuan keempat kuda ini. Inilah hikmat Allah. Injil telah tersebar luas sepanjang dua puluh abad ini. Dalam waktu yang sama, peperangan di antara umat manusia terus menerus terjadi. Peperangan selalu menyebabkan kelaparan, dan kelaparan mendatangkan maut. Tetapi ketiganya selalu membuka pintu bagi Injil. Semua ini akan berkesinambungan sampai akhir zaman ini.

Keempat Meterai Pertama (2)
Why. 6:1-8

Dalam ayat dua, penunggang kuda putih membawa panah. Kata ‘panah’ ini dalam naskah bahasa Yunani tertulis sebagai ‘toxon’, yang artinya ‘busur’. Cukup menarik untuk diperhatikan bahwa penunggang kuda ini hanya memegang busur tanpa anak panah. Ini menunjukkan bahwa anak panahnya sudah ditembakkan untuk menghancurkan musuh, dan kemenangan sudah di dapat, supaya Injil damai sejahtera bisa terbentuk. Kini peperangan telah usai dan Injil damai sejahtera diberitakan dengan damai.
Ayat dua juga menyinggung mengenai mahkota. Karena mahkota adalah tanda kemuliaan. Ini menyatakan bahwa Injil sudah dimahkotai dengan kemuliaan Kristus (2 Kor. 4:4).
Selanjutnya dikatakan bahwa ia maju ‘sebagai pemenang untuk merebut kemenangan’. Frasa ini dapat juga diterjemahkan ‘sudah menaklukkan dan akan menaklukkan lagi’. Dari zaman ke zaman ke mana pun Injil diberitakan, Injil selalu menaklukkan dan mengalahkan segala macam tantangan dan serangan. Kita tidak diberitahu bahwa penunggang kuda kedua, ketiga, dan keempat maju untuk memperoleh kemenangan. Hanya penunggang kuda pertama, yaitu pemberitaan Injil, yang terus-menerus memperoleh kemenangan. Di mana saja Injil diberitakan, di sana ada kemenangan. Musuh Allah boleh menggunakan segala macam taktik untuk menghambat dan menghancurkan pemberitaan Injil, namun pada akhirnya tetap Injil yang menaklukkan segalanya. Kiranya lambang ini menguatkan tekad kita untuk berjuang bagi berita Injil seperti yang dilakukan oleh rasul Paulus (Flp. 4:3).
Setiap perkara di bumi hari ini adalah untuk pemberitaan Injil. Pabrik, percetakan, pesawat udara, radio, televisi, dan bahkan senjata nuklir pun berfaedah untuk pemberitaan Injil. Kebanyakan orang, termasuk raja-raja maupun para presiden, tidak mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Haleluya! kita mengetahui. Segala sesuatu yang dikerjakan oleh para penguasa itu membantu pemberitaan Injil. Zaman ini adalah zaman pemberitaan Injil. Saudara saudari, kita mau berbagian di dalam Injil, atau hanya sebagai penonton?

Penerapan:
Marilah kita lebih giat memberitakan Injil. Setiap manusia diperebutkan oleh Injil, peperangan, kelaparan, dan maut. Bila kita berlambat-lambat, maka orang tersebut akan direbut oleh peperangan, kelaparan, atau maut.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, kobarkanlah api Injil di hatiku. Penuhi hatiku dengan kasih dan beban kepada manusia. Aku mengakui bahwa aku kurang beban dan kurang bergairah bagi Injil, bagi jiwa-jiwa yang akan binasa, ampunilah aku. Tuhan, aku mau mempersembahkan diriku, waktuku, dan tenagaku, bagi Injil-Mu. Pakailah aku, penuhi dengan Roh dan Kuasa-Mu, agar aku memiliki keberanian bersaksi bagi nama-Mu.

No comments: