Kita telah nampak bahwa Kitab
Efesus tidak berbicara dari keadaan kita, dari bumi, atau dari waktu, melainkan
dari kehendak kekal Allah, dari surga, dan dari kekekalan. Karena demikian,
mungkin Anda merasa heran, mengapa penebusan disinggung di sini. Alasannya
adalah karena umat pilihan Allah telah jatuh. Menurut kehendak kekal Allah,
kita telah dipilih, tetapi setelah diciptakan, kita lalu jatuh. Sebab itu,
perlu ada penebusan. Melalui menebus kita, Anak telah menggenapkan kehendak
Bapa.
Efesus 1:7 mengatakan, “Sebab di
dalam Dia kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa,
menurut kekayaan anugerah-Nya.” Ayat 7 adalah kelanjutan ayat 6. Seperti telah
kita lihat dalam berita yang lalu, ayat 6 menyatakan bahwa kita telah menjadi
obyek kesukaan Allah, karena kita telah dikaruniai di dalam Anak yang terkasih.
Kata “di dalam Dia” dalam ayat 7 ditujukan kepada “Anak yang dikasihi-Nya”
dalam ayat 6. Ini berarti kita telah ditebus di dalam Anak yang terkasih, yakni
di dalam Dia yang dikasihi Allah. Karena itu, dalam pandangan Allah, penebusan
bukan suatu perkara yang kasihan, melainkan satu perkara yang disukai. Walau
mengatakan kita telah ditebus di dalam Kristus itu tepat, tetapi tidaklah
begitu menyenangkan seperti mengatakan ditebus di dalam Anak yang terkasih.
Kata “di dalam Dia yang dikasihi-Nya” berarti di dalam perkenan Allah. Di dalam
Anak yang terkasih, dalam perkenan Allah, kita telah ditebus. Hal ini merupakan
keterangan lebih lanjut bahwa dalam pasal 1 tidak ada pikiran tentang keadaan
kita yang kasihan; sebaliknya, pasal ini penuh dengan kesukaan. Kita telah
ditebus melalui darah Anak Allah yang terkasih yang dicurahkan bagi kita di
atas salib.
Menurut ayat 7, penebusan ini
berarti pengampunan pelanggaran, bukan pengampunan dosa. (Kata “dosa” dalam
ayat 7, menurut bahasa aslinya seharusnya diterjemahkan sebagai “pelanggaran”.
Red.). Pelanggaran berbeda dengan dosa. Karena catatan pasal 1 begitu manis,
maka pasal ini tidak menyinggung dosa, melainkan pelanggaran. Dalam pandangan
Bapa, umat pilihan-Nya telah melakukan beberapa pelanggaran yang perlu mendapat
pengampunan. Sebaliknya, pasal 2 membicarakan tentang murka dan dosa-dosa.
Dalam pasal 1 Allah Bapa membereskan pelanggaran kita. Namun,
pelanggaran-pelanggaran itu menyebabkan penebusan menjadi suatu keharusan dan
darah Anak Allah yang terkasih teralir di atas salib untuk pengampunan kita.
Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan (Ibr. 9:22). Maka, darah itu
diperlukan. Pengampunan ini adalah berdasarkan kekayaan anugerah Allah, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian (ayat 8).
Ayat 4-5 mengungkapkan bahwa kita
telah dipilih dan ditentukan. Tetapi setelah diciptakan, kita jatuh. Maka, kita
perlu penebusan, yang telah digenapkan Allah di dalam Kristus melalui
darah-Nya. Inilah bagian lain dari berkat yang Allah karuniakan kepada kita.
Berkat pertama ialah pemilihan untuk menjadi kudus, kedua ialah ditentukan
untuk menjadi anak-anak, dan ketiga ialah penebusan di dalam Anak.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment