Pembacaan Alkitab: Ef. 1:11-12; 14
Ayat 11 mengatakan bahwa kita
telah dijadikan warisan menurut rencana kehendak Dia yang bekerja dalam segala
sesuatu. Allah mengerjakan segala sesuatu menurut rencana kehendak-Nya.
Kehendak Allah berbeda dengan rencana-Nya. Kehendak ditujukan kepada keinginan-Nya,
sedang rencana ditujukan kepada pertimbangan-Nya. Allah mengerjakan segala
sesuatu menurut pertimbangan keinginan-Nya. Pekerjaan-Nya terutama berkaitan
dengan kita, keinginan-Nya terhadap kita ialah menjadikan kita warisan-Nya.
Dalam rencana-Nya, Dia mempertimbangkan bagaimana caranya merampungkan hal ini;
Dia tidak melakukannya tanpa pertimbangan yang teliti. Sebagai contoh: seorang
saudari mungkin ingin memanggang kue yang istimewa. Sebelum memanggangnya,
pasti ia mempertimbangkan dulu bagaimana melaksanakannya. Tanpa pertimbangan
seperti itu, mungkin kuenya akan gagal dalam proses pemanggangan. Demikian
pula, Allah dengan sangat berhati-hati dan dengan pertimbangan yang teliti
menjadikan kita warisan-Nya.
Allah mengerjakan segala perkara
menurut rencana keinginan-Nya, agar kita menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Hal
ini menunjukkan bahwa Allah sedang melakukan pekerjaan yang paling bagus di
atas diri kita. Tidak ada satu pekerjaan yang kasar yang dapat menghasilkan
pujian atau apresiasi yang tinggi. Pekerjaan yang paling baiklah yang
menghasilkan apresiasi tertinggi, dan dari apresiasi itu terbit puji-pujian
yang tertinggi. Karena Allah bekerja di atas diri kita dengan cara yang paling
bagus, maka kita akan menjadi penyebab apresiasi yang terbesar.
Ayat 12 menerangkan bahwa kita
“sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus”. Kata Yunani yang diterjemahkan
“sebelumnya” dapat juga diterjemahkan “terlebih dulu”. Kata “pada” dalam bahasa
aslinya adalah “dalam”. Kita, kaum beriman Perjanjian Baru, adalah orang-orang
yang terlebih dulu menaruh harapan dalam Kristus, yaitu kita menaruh harapan
dalam Dia pada zaman ini, sedang orang-orang Yahudi baru akan menaruh harapan
mereka dalam Kristus pada zaman yang akan datang. Hari ini, kita sudah menaruh
harapan dalam Kristus, tetapi orang-orang Yahudi, yang tidak menaruh harapan
dalam Kristus berada dalam suatu keadaan yang sangat kasihan.
Kita telah menaruh harapan dalam
Kristus sebelum kedatangan-Nya untuk mendirikan Kerajaan Mesias-Nya. Tetapi
orang-orang Yahudi baru akan menaruh harapan dalam Kristus setelah
kedatangan-Nya kelak. Karena kita penuh harapan dalam Kristus, maka kita dapat
menjadi penyebab pujian universal dari para malaikat atas kemuliaan Allah.
Akhirnya, kita akan menjadi pujian
kemuliaan Allah. Seperti telah kita lihat, Allah telah dimuliakan,
diekspresikan di atas diri kaum beriman Perjanjian Baru. Ekspresi ini tidak
terlihat pada hari ini, namun pada suatu hari akan tertampak. Pada masa itu
ekspresi Allah melalui kaum beriman Perjanjian Baru akan membangkitkan pujian
yang universal. Allah kita akan sepenuhnya diekspresikan dan dimuliakan melalui
kita dan di antara kita. Setelah itu alam semesta akan memuji kemuliaan-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 11
No comments:
Post a Comment