Hitstat

02 July 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 3 Sabtu

Yesus Adalah Hidup
1 Yohanes 5:11
"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya."

Di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Demikian juga setelah kita diselamatkan, kita perlu banyak karunia agar dapat menempuh kehidupan sebagai orang Kristen. Namun semua karunia ini sebenarnya ada di dalam Tuhan Yesus. Apa pun kebutuhan kita agar dapat menempuh hidup yang diperkenan Allah, semuanya ada di dalam Tuhan Yesus. Kita perlu kerendahan hati, kesabaran, kekudusan, kasih, dan lain-lain, namun Allah tidak memberi dalam bentuk eceran. Sebaliknya, Ia hanya memberi kita satu hadiah yang memenuhi semua keperluan kita, yaitu Yesus Kristus, Anak-Nya.
Hari ini,ada kebutuhan kesabaran; Dialah kesabaran kita! Besok, ada kebutuhan untuk kemurnian; Dialah kemurnian kita! Dia adalah jawaban untuk setiap kebutuhan kita. Sang Anak ini juga adalah hayat (Yoh. 11:25, 14:6; Kol. 3:4), dan hayat ada di dalam Anak (Yoh. 1:4), itulah sebabnya jika kita memiliki Anak, kita memiliki hidup (hayat). Jadi, Anak dan hayat adalah satu, tidak dapat dipisahkan.
Hayat yang kekal tidak akan kita temukan dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, filsafat, perbuatan-perbuatan baik, atau pekerjaan sosial. Untuk memiliki hayat yang kekal, kita harus memiliki Anak Allah. Haleluya! Allah telah mengaruniakan hidup (hayat) yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

Hidup Berdasar Hayat Allah
1 Yoh. 5:11

Kita dapat mengatakan bahwa hayat kekal, hayat ilahi, adalah “modal” kehidupan kristiani kita. Sebenarnya, hayat kekal ini adalah Anak, dan Anak adalah perwujudan konkrit Allah Tritunggal. Dengan ini, kita melihat bahwa hayat kekal adalah Allah Tritunggal.
Sekarang, Allah Tritunggal bergerak dan bekerja di dalam kita sebagai pengurapan. Jadi, pengurapan ini juga adalah gerakan hayat kekal. Sekali lagi, hayat kekal bukanlah satu benda mati; hayat kekal adalah seorang Persona yang adalah perwujudan konkrit Allah Tritunggal. Sekarang, Persona ini sedang bergerak di dalam kita untuk mengurapi kita dengan diri-Nya sendiri, yaitu dengan hayat kekal dan dengan esensi hayat ini, yang adalah Allah Tritunggal sendiri.
Allah Tritunggal adalah isi, esensi, dari hayat kekal. Oleh karena itu, bila hayat kekal mengurapi kita, ia mengurapi kita dengan Allah Tritunggal. Ini memberi kita dasar-dasar dan sarana-sarana atau dengan kata lain, memberi kita modal, untuk menempuh hidup yang menyatakan kebenaran ilahi, melaksanakan kasih ilahi, dan mengalahkan dunia, maut, dosa, Iblis, juga berhala-berhala.
Sebab itu, kita perlu hidup berdasar pada hayat ini, bukan berdasar pada hayat alamiah yang kita miliki sejak kelahiran kita. Hayat alamiah (natural life) tidak mampu mengalahkan dunia, maut, dosa, Iblis, dan berhala-berhala. Hayat alamiah kita hanya punya satu pilihan, yaitu mati dan dikubur. Memperhidupkan hayat Allah itulah jalan yang harus kita pilih.
Akhirnya, melalui pengurapan yang berkesinambungan, kita akan memiliki hayat dan sifat yang sama seperti Dia, esensi-Nya menjadi milik kita. Dengan demikian, kita akan dapat menempuh kehidupan yang penuh kebenaran dan kasih, suatu kehidupan yang dengan spontan mengalahkan dunia, maut, dosa, Iblis, dan berhala-berhala. Kita tidak perlu berusaha menampilkan kehidupan semacam itu. Sepanjang kita berhuni di dalam persekutuan ilahi menurut pengurapan, kita akan dengan spontan melaksanakan kebenaran dan kasih dan dengan serentak mengalahkan semua hal negatif.

Penerapan:
Hayat alamiah kita adalah getas dan rapuh dalam menerima dan menghadapi berbagai macam situasi dan persoalan. Hayat alamiah kita pun tidak dapat mengalahkan iblis, dosa, dunia, dan berhala-berhala. Hanya bersandar pada hayat Kristus, melekat pada hayat ini, menikmati Dia sebagai pohon hayat kita barulah kita mampu mengalahkan semuanya itu dan memperhidupkan Dia (Yoh 6:57).

Pokok Doa:
"Ya Allah Bapa, aku bersyukur bahwa aku telah menerima hayat (hidup) yang kekal. Dan hayat itu ada didalam Anak-Mu, Yesus Kristus. Oh, Bapa! Ada hayat ini, cukuplah bagiku. Anak-Mu Yesus Kristus yang menjadi hayatku adalah jawaban untuk semua kebutuhan dan masalah yang kuhadapi. Ajarku mengenal dan mengalami kuat kuasa hayat Putra-Mu."

No comments: