Hitstat

21 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 2 Kamis

Dari Yesus Kristus (1)
Wahyu 1:5a
"Dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini..."

Tuhan kita adalah "Saksi yang setia". Roh Kudus secara khusus menyebutkan "setia" disini untuk memperingatkan gereja-gereja yang tidak setia. Allah tidak membicarakan kesuksesan gereja, tetapi membicarakan kesetiaan gereja. Oh, betapa gereja berbeda dengan Tuhan! Hari-hari ini, banyak orang menaruh perhatian pada kesuksesan luaran dan melupakan kesetiaan batini!
Jika hati kita tidak setia kepada perkara-perkara Tuhan, meskipun kita memiliki banyak kesuksesan, Tuhan tidak peduli. Kita seharusnya menyelidiki hati kita jangan-jangan kita telah berjerih payah dengan sia-sia.
Di satu pihak, kita harus ingat bahwa kita bukanlah tuan, tetapi adalah hamba, dan kita tidak bebas mengerjakan apa pun yang kita mau. Di lain pihak, Tuhan yang kita layani adalah setia dan yang Ia minta hanyalah hati kita yang murni, tidak mendua, dan setia. Bagi-Nya kesetiaan kita lebih penting daripada kesuksesan kita.
Tuhan kita dengan setia bersaksi sampai mati. Dari sudut pandang dunia, kalvari adalah kegagalan-Nya. Sesungguhnya bukan Dia yang gagal, tetapi pangeran dunia yang kalah dan dipermalukan. Sesungguhnya, kematian yang luaran itu mudah, tetapi kematian batini sangat sulit. Kita seharusnya bersaksi sampai mati dan mempersaksikan kematian dalam hidup kita. Tuhan rela dikalahkan secara luaran agar memperoleh realitas kemenangan. Jika ini adalah jalan salib, kemenangan yang sejati, lalu bagaimana dengan kita?

Dari Yesus Kristus (2)
Why. 1:5a

Tuhan kita adalah Yang menang di atas semuanya. Dia tidak pernah gagal, dan Ia tidak akan pernah gagal. Meskipun Ia mati, Ia adalah "yang pertama bangkit dari antara orang mati". Tidak ada seorang pun seperti Dia. Karena itu, Dia bukan hanya "yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal" (1 Kor. 15:20), tetapi juga adalah Dia "yang lebih utama dalam segala sesuatu" (Kol. 1:18). Karena Ia telah bersaksi dengan setia, Ia menjadi yang pertama bangkit dari antara orang mati dan melaluinya Ia mendapatkan segala sesuatu sebagai warisan-Nya dan menjadi Tuhan bagi yang hidup maupun yang mati. Inilah kemenangan-Nya.
Ketika waktu-Nya tiba, Ia akan datang lagi menjadi "penguasa atas raja-raja di bumi." Ini mewakili perkataan dalam Filipi 2. Tuhan Yesus sebagai manusia merendahkan diri-Nya sendiri sampai mati. Karena itu, Allah sangat meninggikan Dia. Semua ini berkaitan dengan persona Tuhan Yesus sebagai seorang manusia. Karena Ia begitu sempurna sebagai seorang manusia, Ia mendapatkan semua janji dan semua karunia yang Allah berikan kepada manusia. Bukan hanya Tuhan kita seperti ini; Ia menginginkan kita juga seperti Dia sedikitnya dalam tiga hal: menjadi saksi-Nya, memiliki pengharapan beroleh kebangkitan dari antara orang mati (Flp. 3:11), dan mendambakan memerintah dengan-Nya sebagai raja dalam kekekalan.
Apa yang akan ada di masa yang akan datang semuanya tergantung sekarang. Jika kita tidak menjadi saksi yang setia, meskipun kita tidak akan kehilangan keselamatan kita, namun kita akan kehilangan kemuliaan untuk memerintah bersama Tuhan dalam kerajaan milenium. "Anugerah (kasih karunia) dan damai sejahtera … dari Saksi yang setia …" Ketika dunia bermusuhan dengan Allah dan telah kehilangan damai sejahtera-Nya, Allah memberikan anugerah dengan mengutus Putra-Nya untuk mati di atas salib, dan menjadikan damai sejahtera. Sekarang siapa yang ingin menerima anugerah Allah akan mendapatkannya dan akan memiliki damai sejahtera dengan Allah. "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta anugerah, supaya kita menerima rahmat dan menemukan anugerah untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibr. 4:16).

Penerapan:
Sukses besar dalam pekerjaan dan pelayanan memang adalah hal yang baik, namun kita perlu waspada. Jika kita mulai ingin semua orang tahu bahwa kita ada di balik semua itu, atau jika kita mulai ingin mendapatkan lebih banyak pujian melalui bekerja lebih keras, maka kita sedang mencuri kemuliaan Tuhan.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, selidikilah hatiku ini, murnikanlah aku dari segala motivasi jahat. O, Tuhanku berikanku hati yang setia untuk mengasihi-Mu, bukan sekadar pelayanan yang sukses di hadapan manusia.

No comments: