Hitstat

26 July 2005

Wahyu Volume 1 - Minggu 3 Selasa

Nampak Kemuliaan Yang Akan Datang
Wahyu 3:21
"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya."

Duduk bersama Tuhan di atas takhta-Nya! Alangkah mulia! Semoga mata kita dicelikkan, melihat kemuliaan yang akan datang! Semoga Tuhan menyadarkan kita bahwa kita “dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia” (Flp. 1:29). Tentu saja, penderitaan ini tidak akan sia-sia, karena orang yang menderita akan mendapatkan pahala.“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kis. 14:22). Jika kita mengikuti “Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia” (Ibr. 12:2), di masa yang akan datang kita akan bisa duduk bersama dengan Dia di takhta. Bila kita semakin memikirkan sukacita kerajaan yang akan datang, maka salib kecil hari ini semakin tidak berarti. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Rm. 8:18).
Keterangkatan ke takhta adalah hasil dari salib. Tuhan mengharapkan kita juga menempuh jalan-Nya. Betapa sayangnya, hari ini, tidak banyak orang yang mau menempuh jalan ini. Kata-kata kidung yang ditulis oleh Mary E. Maxwell di bawah ini kiranya dapat mendorong kita:

Ni-lah jalan salib! Maukah menempuh? Mau pikul bagi Tuhanmu? Kau telah persembahkan dirimu! Murnikah setiamu?

Ketekunan
2 Tim. 2:12

Saat ini, Tuhan juga sedang mempersiapkan diri kita untuk menjadi raja. Itulah sebabnya, Ia membawa kita melalui banyak ujian yang berat. Jika kita tidak rela, kita akan kehilangan kerajaan.
Sekarang, Tuhan sedang melatih kita dengan salib agar kita belajar taat melalui penderitaan. Hasilnya adalah sifat kerajaan akan terbentuk di dalam kita.
Meskipun salib bukan hanya penderitaan, namun pengalaman salib terbanyak adalah penderitaan. Tapi kita tidak boleh menyalahpahami dengan berpikir bahwa semua penderitaan adalah salib. Oh, tidak ada banyak raja di bumi ini! Kita tidak tahu berapa raja yang akan ada dalam kerajaan seribu tahun. Tidak diragukan, mereka yang memikul salib hari ini akan benar-benar menjadi raja di masa yang akan datang.
Selain kesusahan (penderitaan), Yohanes juga membicarakan mengenai ketekunan. Karena untuk memasuki kerajaan harus melewati banyak kesulitan, maka kita perlu tinggal dalam ketekunan. Jika tidak, kita akan menjadi orang yang siap membajak tetapi menengok ke belakang. Kita akan dianggap tidak layak oleh Tuhan untuk masuk ke dalam kerajaan Allah.
Jika seseorang mengeluh dalam penderitaannya, penderitaannya menjadi sia-sia. Penderitaan memang adalah bagian kita. Jangan berharap akan sesuatu yang lebih baik daripada ini. Kebajikan seorang Kristen dalam penderitaan adalah ketekunan.
Saudara saudari, bagaimanakah kondisi kita hari ini? Apakah kita sudah kembali kepada dunia? Pada awal perjalanan salib, karena gairah akan pengharapan kemuliaan yang akan datang, banyak yang maju dengan bersemangat. Namun, karena penundaan Tuhan, berbagai tuntutan kebutuhan jaman ini, tarikan kemewahan dunia, dan serangan Satan, membuat perjalanan kita menjadi berat. Akhirnya banyak orang berkompromi dan menyerah serta meninggalkan jalan sempit ini. Kiranya kita bukan termasuk orang kristen yang disebutkan dalam syair lagu di bawah ini:

Siapa yang padamkan p’litanya, sebelum sang fajar merekah?
Siapa yang menanggalkan jubahnya, sebelum musim panas tiba?

Kita perlu mohon Tuhan menambahkan ketekunan kita sampai pada hari-Nya.

Penerapan:
Semakin kita memikirkan sukacita kerajaan yang akan datang, semakin kurang kita memperhatikan salib kecil hari ini. Belajarlah mengalami salib melalui teguran, ucapan, fitnahan, kritikan atau caci maki seseorang. Penderitaan atau kesukaran macam apa pun jangan membuat kita mundur dan meninggalkan Tuhan serta kehidupan gereja.

Pokok Doa:
O, Tuhan Yesus, walaupun jalan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah harus mengalami banyak siksaan, namun aku tetap mau melihat kemuliaan yang Kau berikan kepadaku. Tambahkanlah iman ke dalam diriku agar aku semakin melihat kemuliaan-Mu. Amin

No comments: