Hitstat

09 July 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 4 Sabtu

Mengenal Yang Benar
1 Yohanes 5:20
"Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal."

Sebelum dilahirkan kembali, roh kita mati dan pikiran kita gelap. Sebab itu, kita tidak punya kemampuan untuk mengenal Allah. Tuhan Yesus, telah datang dan memberi kita pengertian sehingga kita mengenal Allah.
Karena kita telah dilahirkan kembali dan memiliki hayat ilahi, kita dapat mengenal Allah. Contohnya, seekor anjing tidak dapat mengenal umat manusia, karena seekor anjing tidak mempunyai hayat insani. Ia perlu hayat insani untuk mengenal umat manusia. Prinsipnya sama dengan mengenal Allah. Tuhan telah memberi kita hayat kekal, hayat ilahi, hayat Allah. Hayat Allah yang telah diberikan kepada kita tentu saja dapat mengenal Allah dan perkara-perkara Allah.
Dalam 5:20 Yohanes berbicara tentang mengenal sang Benar. Kata "benar" dalam bahasa Yunaninya adalah alethinos, asli, riil (satu kata sifat yang berhubungan dengan aletheia, kebenaran, realitas - Yoh.1:14; 14:6,17), bertentangan dengan palsu dan tiruan. Sedangkan kata "mengenal" sebenarnya berarti mengalami, menikmati, dan memiliki. Oleh karena itu, mengenal sang Benar adalah mengalami, menikmati, dan memiliki sang Benar. Hanya Allah sendiri adalah sang Benar. Kita perlu hayat Allah agar dapat mengalami, menikmati, dan memiliki Dia.
Selain itu, Yohanes mengatakan bahwa kita adalah di dalam sang Benar. Kita tidak hanya mengenal Allah yang benar; kita juga di dalam Dia. Kita tidak hanya mempunyai pengetahuan tentang Dia; kita juga bersatu dengan Dia secara organik.

Waspada Terhadap Berhala
1 Yoh. 5:21

Kita dapat melihat dari konteksnya bahwa berhala adalah apa pun yang bukan Allah yang benar. Apakah Allah yang benar? Yaitu Allah Tritunggal yang dapat dialami dengan riil oleh setiap orang Kristen sebagai hayat mereka. Hayat ini adalah Allah yang berinkarnasi, menempuh hidup insani, mati disalib, bangkit dari kubur, naik ke surga, dan dimahkotai, serta menjadi Roh pemberi- hayat yang dicurahkan ke setiap orang Kristen menjadi hayat dan suplai hayat mereka.
Orang Kristen sering berkata bahwa Allah yang kita sembah berada di surga. Pemahaman demikian tidak salah. Namun kalau Allah hanya berada di surga, maka bagi kita, Dia sangat objektif dan jauh. Dia tidak bisa kita dekati dan nikmati. Dia hanya sekedar obyek penyembahan. Alkitab mewahyukan bahwa Allah memang berada di surga, namun di aspek lain, Dia juga ada di dalam setiap orang yang percaya.
Allah yang dibicarakan Rasul Yohanes adalah Allah yang ada di dalam kita sebagai hayat kita, yang mengalahkan dosa, dunia, dan iblis. Hayat ini adalah Allah yang benar; apa pun yang bukan Allah yang benar ini dalam pengalaman kita merupakan berhala.
Misalnya, hayat yang di dalam kita mengatakan bahwa kita harus memotong rambut, tetapi kita tidak mau menurutinya dan memohon agar Tuhan memperbolehkan rambut kita seperti itu sejangka waktu. Berbuat demikian berarti memiliki berhala. Hal yang sama bisa berlaku untuk perkara berbelanja. Jika kita membawa pulang sesuatu yang kita beli tetapi yang tidak diijinkan Tuhan, kita membawa pulang berhala. Bahkan itu mungkin adalah sebuah Alkitab kulit berindeks emas. Jika Tuhan di dalam kita berkata tidak, namun kita memaksa membelinya, itu telah menjadi berhala bagi kita. Apa pun yang berlawanan dengan hayat batiniah ini adalah berhala di pandangan Allah.
Untuk memiliki berhala, kita tidak perlu pergi ke kuil-kuil berhala. Dalam prinsipnya, berhala adalah segala sesuatu yang menggantikan Allah. Allah yang benar telah menjadi hayat kita, segala sesuatu yang merebut kedudukan hayat ini adalah berhala.

Penerapan:
Puji Tuhan kita telah memiliki Tuhan yang kita kenal. Ia bukan Allah yang jauh, melainkan ada di dalam kita. Mengenal Dia sang Benar adalah melalui mengalami, menikmati dan memiliki. Alamilah, nikmatilah, dan milikilah Allah melalui memperbanyak berkidung, doa, bersekutu, membaca Alkitab, dan aktifitas-aktifitas rohani lainnya.

Pokok Doa:
"Ya, Allah Bapa. Aku bersyukur bahwa dalam alam semesta ini hanya Engkau sendirilah sang Benar, terima kasih karena Anak-Mu telah datang memberikan pengertian kepadaku supaya aku mengenal Yang Benar dan berada di dalam Yang Benar, didalam Anak-Mu, Yesus Kristus. Hayat-Mulah yang memampukan aku mengenal dan mengalami Allah dan perkara-perkara Allah."

No comments: