Hitstat

04 July 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 4 Senin

Menurut Kehendak Allah
1 Yohanes 5:14
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya."

Seperti yang telah kita katakan sebelumnya, kita adalah orang-orang yang telah memiliki hayat kekal. Hayat kekal ini memiliki kebutuhan untuk bersekutu, yaitu bersekutu dengan Allah dan dengan saudara-saudara seiman.
Salah satu sarana untuk bersekutu dengan Allah adalah berdoa. Semakin kita berdoa, semakin kita memiliki keberanian untuk percaya (beriman) kepada-Nya karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya.
Menurut kehendak Allah berarti tidak menuruti keinginan hati, kesukaan, atau cara kita. Orang yang mengetahui kehendak Allah adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan, yakni orang-orang yang memiliki persekutuan intim dengan Tuhan, terus tinggal di dalam-Nya. Orang yang demikian pasti juga adalah orang yang menjaga hati nuraninya bersih.
Iman hanya dapat beroperasi dengan bebas di dalam wilayah kehendak Allah. Di luar wilayah kehendak Allah, kita mungkin menangis, melakukan banyak perkara, dan melakukan lebih banyak lagi, tetapi tanpa hasil yang jelas, Allah tidak mendukung kita. Mencoba untuk mempertahankan jalur-jalur kita sendiri, hanya akan membuktikan bahwa gunung iman kita tidak dapat memindahkan satu biji sesawi kesulitan kita. Allah tidak akan bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang kita kerjakan menurut keinginan kita sendiri. Kekuatan-Nya diinvestasikan dalam kehendak-Nya. Letakkan segalanya di sana, maka kita akan memiliki keberanian untuk menghadapi ujian yang paling besar, karena "Ia mendengarkan kita".

Doa Adalah Rel Kehendak Allah
Yeh. 36:37

Yehezkiel 36:37 berkata, "Beginilah firman Tuhan ALLAH: Dalam hal ini juga Aku menginginkan, supaya kaum Israel meminta dari pada-Ku apa yang hendak Kulakukan bagi mereka, yaitu membuat mereka banyak seperti lautan manusia." Gordon Watts pernah berkata bahwa kehendak Allah seperti sebuah lokomotif, dan doa-doa kita seperti relnya. Lokomotif itu kuat, tetapi hanya dapat berlari di atas rel. Kehendak Allah itu kuat, tetapi ia memerlukan doa kita sebagai relnya agar dapat dilaksanakan. Allah tidak mau bekerja sendirian, Dia harus menunggu kehendak anak-anak-Nya serasi dengan kehendak-Nya, baru Dia mau bekerja.
Di alam semesta ini ada tiga kehendak: kehendak Allah, kehendak manusia, dan kehendak Satan. Allah tidak menyingkirkan kehendak Satan dengan diri-Nya sendiri. Dia mendambakan kehendak manusia menjadi satu dengan kehendak-Nya, untuk menanggulangi kehendak Satan. Doa yang rohani adalah suatu pengutaraan kehendak Allah. Betapa sia-sianya doa yang hanya berisi pengutaraan kehendak manusia! Doa kita tidak dapat mengubah kehendak Allah; tetapi hanya mengekspresikan kehendak-Nya. Allah adalah pemrakarsa segala sesuatu; sedangkan kita hanyalah saluran yang melaluinya kehendak-Nya dapat mengalir. Allah menetapkan, dan kita mematuhinya. Dia memprakarsai, dan kita menyetujuinya dalam doa kita.
Walau hari Pentakosta telah dinubuatkan oleh Allah dalam kitab Yoel, namun harus ada doa dari seratus dua puluh orang sebelum Dia dapat menggenapkannya. Kehendak Allah menjangkau hanya sejauh pencapaian doa kita. Oleh karena itu, semakin tuntas doa kita, semakin kehendak Allah terampungkan, dan tipu muslihat Satan tidak dapat menembus masuk. Kita harus menebarkan sebuah jala doa "dalam segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu" (Ef. 6:18), sehingga kehendak Allah dapat menang di semua medan, dan Satan tidak dapat menemukan satu celah pun untuk menyusup masuk. Di dalam doa kita, kita harus memperhatikan tiga hal: (1) kepada siapa kita berdoa, (2) bagi siapa kita berdoa, dan (3) melawan siapa kita berdoa. Doa kita harus menggenapkan kehendak Allah, mendatangkan manfaat bagi orang lain, dan mengakibatkan kerugian bagi Satan.

Penerapan:
Hak istimewa yang kita dapat dari Tuhan adalah berdoa. Pergunakanlah hak ini untuk bersekutu dengan-Nya. Berlatihlah berdoa kepada Tuhan senantiasa di dalam roh, maka Tuhan akan semakin menambahkan iman kepada Anda.

Pokok Doa:
"Tuhan aku bersyukur bahwa Engkau memberi jaminan bahwa Engkau mengabulkan apa saja yang aku minta. Ajarilah aku berdoa menurut kehendak-Mu bukan menurut kehendakku. Aku bersyukur juga bahwa Roh membantu aku dalam segala kelemahanku untuk berdoa kepada Allah
(Rm. 8:26)."

No comments: