Hitstat

07 July 2005

1 Yohanes Volume 3 - Minggu 4 Kamis

Keperluan Kita - Hayat Allah
1 Yohanes 5:16
"Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa."

Di sini Yohanes mengatakan bahwa jika seseorang melihat saudaranya, seseorang yang karib dengannya di dalam Tuhan, melakukan satu dosa yang tidak mendatangkan maut, dia harus berdoa kepada Allah bagi orang itu. Hal ini hanya dapat dikerjakan oleh seorang yang memiliki persekutuan dengan Tuhan.
Frasa "Dia akan memberikan hidup kepadanya" sebenarnya mengacu kepada orang yang sama, yaitu orang yang berdoa bagi saudaranya tersebut. Ini berarti si pendoa adalah orang yang tinggal di dalam Tuhan, yang mengikatkan dirinya dengan Tuhan (1 Kor. 6:17) dan bersatu dengan Tuhan. Orang yang demikian akan menjadi sarana yang melaluinya Roh pemberi hayat dapat mengalirkan hayat kepada orang yang didoakannya.
Di dalam hidup gereja kita tidak hidup sendiri. Karena gereja adalah Tubuh, kita saling beranggota. Hayat kekal tidak hanya mengurusi keperluan kita sendiri; ia juga mengurusi keperluan anggota yang lain.
Kelemahan berhubungan dengan maut, dan masalah-masalah berasal dari maut. Oleh karena itu, kita perlu hayat kekal untuk mengalahkan, menelan, maut ini. Hayat kekal di dalam kita dapat mengalahkan maut di dalam diri kita dan di dalam anggota-anggota gereja yang lainnya.

Hayat Allah Yang Riil Dan Praktis
1 Yoh. 14-16

Apa yang dibicarakan dalam 5:14-17 hanya dapat dialami oleh orang yang memiliki persekutuan yang dalam dengan Tuhan. Jika kita bersatu dengan Tuhan dan mengetahui kondisi serta situasi seorang saudara yang berbuat dosa, kita akan mengetahui kehendak Tuhan dan dapat berdoa menurut kehendak-Nya. Karena kita mengetahui kehendak Tuhan, kita juga akan mengetahui saudara ini akan mati karena dosanya atau tidak.
Perhatikan bahwa di dalam ayat 16, Yohanes berbicara tentang seseorang yang melihat "saudaranya" berbuat dosa. Kata "saudaranya" menunjukkan seorang saudara yang karib dengannya. Jika kita mempunyai seorang saudara yang karib dengan kita tetapi kita tidak mengetahui apakah saudara ini akan mati karena dosanya, maka itu berarti kita tidak diam di dalam Tuhan.
Beban dalam berita ini adalah menunjukkan bahwa hayat kekal di dalam kita itu riil dan praktis. Di satu pihak, kita dapat menikmati hayat kekal ini. Di lain pihak, kita dapat mengalirkan hayat kekal ini kepada orang lain. Kita dapat menjadi sebuah saluran bagi hayat kekal untuk mengalir ke luar dari kita, kepada orang lain. Akan tetapi, pengalaman menjadi satu saluran bagi hayat kekal adalah perkara yang dalam.
Jika kita ingin menjadi saluran hayat, kita harus tinggal dalam persekutuan dengan Tuhan, sampai suatu tingkat, hingga dengan spontan di dalam kita akan ada perasaan yang membuat kita tahu kehendak Tuhan mengenai seorang saudara. Karena kita tahu kehendak Tuhan mengenai situasi saudara itu, kita akan tahu bagaimana berdoa bagi dia.
Berdasarkan pengalaman insani dan pengalaman rohani, kita harus berkata bahwa tidak semua penyakit diakibatkan oleh dosa. Di sini kita perlu menekankan fakta bahwa oleh rahmat dan kasih karunia Tuhan, kita adalah anak-anak-Nya yang memiliki hayat-Nya dan sifat-Nya. Sekarang kita perlu berhati-hati dalam segala hal yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari: makan, minum, interaksi dengan orang lain, dan dalam hal memakai uang kita. Kalau kita berhati-hati dalam segala hal, maka kita akan lebih terlindung dari penyakit dan kelemahan. Dari segala aspek – rohani, psikologi, jasmani, dan materi – kita perlu menjadi tepat terhadap Allah dan manusia.

Penerapan:
Perkuat persekutuan kita dengan Tuhan juga doa syafaat kita. Jika ada saudara atau saudari yang berdosa dan minta kita mendoakan, kita perlu berdoa supaya Tuhan menunjukan bagaimana membantu Dia seturut kehendak-Nya. Baru setelah itu pergi dan kunjungi Dia.

Pokok Doa:
"Tuhan jadikan aku saluran-Mu, agar dariku Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45b) dapat mengalirkan hayat kekal kepada orang-orang yang kudoakan saat ini, yang kurawat dan kugembalakan saat ini. Berilah aku lebih banyak hayat-Mu agar aku bisa mengalirkan lebih banyak hayat kepada mereka yang memerlukannya."

No comments: