Hitstat

03 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 1 Rabu

Mewarisi Kristus sebagai Yang Dijanjikan
Kisah Para Rasul 3:25
Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.

Matius 1:2 mengatakan, “Abraham memperanakkan Ishak.” Ishak dilahirkan dari janji (Gal. 4:22-26). Dia adalah ahli waris satu-satunya (Kej. 21:10) dan dia mewarisi janji Kristus (Kej. 26:3-4). Siapakah Ishak? Secara rohani, Ishak adalah hasil dari hidup dan bertindak oleh iman. Ishak merupakan lambang yang lengkap dari Kristus yang mewarisi seluruh kekayaan Bapa. Untuk mendapatkan Kristus, kita harus hidup dan bertindak oleh iman. Tanpa iman, apapun yang kita dapatkan pasti bukanlah Kristus.
Apakah Ishak? Ishak adalah hasil buah hayat serta bertindak demi iman. Inilah Kristus. Ishak merupakan lambang sepenuhnya daripada Kristus, yang mewarisi semua kekayaan Bapa. Kita semua seharusnya mengalami Kristus secara demikian, bukan melalui kelakuan, perjuangan atau pun usaha kita, melainkan hanya demi iman kita di dalam Dia. Hidup yang demikian inilah yang akan menghasilkan Ishak. Hanya Ishak yang terhitung sebagai unsur sejati silsilah Kristus. Bukan semua keturunan Abraham secara daging yang terhitung sebagai anak-anak Allah; melainkan hanya mereka yang tercakup sebagai keturunan Ishak-lah yang terhitung sebagai anak-anak Allah (Rm. 9:7-8). Itulah sebabnya Allah memandang Ishak sebagai keturunan Abraham satu-satunya (Kej. 21:10, 12; 12:2a, 12b, 16-18), satu-satunya ahli waris yang mewarisi janji Allah kepadanya mengenai Kristus (Kej.26:3-4).
Hari ini, kita adalah ras Abraham, orang yang terpanggil dan hidup demi iman. Namun kita hidup menurut cara Ismael ataukah menurut cara Ishak? Cara Ismael adalah mencapai maksud Allah dengan usaha diri sendiri. Cara Ishak ialah meletakkan diri kita ke dalam Allah, percaya bahwa Dia yang mengerjakan segala sesuatu bagi kita sehingga maksud tujuan-Nya tercapai. Inilah prinsip anugerah, ” bukannya aku, melainkan anugerah Allah (1 Kor.15:10).

Mat. 1:2; Kej. 25:29-34; Kel. 33:19; Rm. 9:15

Matius 1:2 mengatakan “Ishak memperanakkan Yakub.” Di dalam Kristus, pertama-tama kita memerlukan pengalaman Abraham terhadap Allah. Kita perlu melupakan apa adanya kita, hidup oleh Kristus dan hanya percaya kepada Dia. Kedua, di dalam Kristus kita tidak memerlukan Ismael (melambangkan perbuatan kita), melainkan Ishak (melambangkan pekerjaan Allah). Ketiga, kita tidak memerlukan Yakub, melainkan Israel, seorang yang telah diubah menjadi pangeran Allah. Walaupun semua ini sama sekali bukan tergantung pada kita, namun dalam prosesnya tetap memerlukan kerjasama kita.
Silsilah Kristus adalah masalah hak kesulungan, dan hak kesulungan terutama mengacu kepada hubungan kita dengan Kristus dan partisipasi kita dalam Kristus. Perampasan yang di lakukan oleh Yakub tidak dapat dibenarkan, namun kedambaannya terhadap hak kesulungan itu dihargai oleh Allah. Esau memandang rendah hak kesulungan dan menjual haknya dengan murah (Kej. 25:29-34). Sebab itu, ia kehilangan hak kesulungan dan tidak dapat memperolehnya kembali, sekalipun dengan mencucurkan air mata. Ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita. Yakub menghormati dan mendambakan hak kesulungan, dan ia pun memperolehnya. Ia mewarisi berkat yang dijanjikan Allah, berkat mengenai Kristus (Kej. 28:4, 14).
Kita semua telah dipilih. Allah telah memilih kita. Ini mutlak adalah rahmat Tuhan. Kita tidak memilih jalan ini, namun kita ada di sini. Jika kita membaca Roma pasal sembilan, kita akan menemukan bahwa hal ini tergantung pada Allah, bukan kita. Allah tetap adalah sumbernya. Puji Tuhan atas belas kasihan-Nya yang mencapai kita! Tidak ada seorang pun dapat menolak belas kasihan-Nya. Kita bisa saja menolak pekerjaan-Nya, namun kita tidak mungkin menolak belas kasihan-Nya (Kel. 33:19; Rm. 9:15). Kita telah dipilih untuk berhubungan dengan Kristus dan mengambil bagian di dalam Dia sebagai berkat kekal kita. Di satu aspek, kita adalah Abraham, di aspek yang lain kita adalah Ishak, dan di aspek yang lain lagi kita adalah Yakub. Kemudian, di aspek yang keempat, kita akan menjadi Israel, orang yang telah diubah oleh Allah. Haleluya!

Doa:
Tuhan Yesus, bukalah mataku agar aku nampak bahwa untuk mendapatkan Engkau,egoku harus diakhiri. Buatlah aku sadar bahwa di dalam diriku sebagai manusia, tidak ada sesuatupun yang baik yang dapat memuaskan-Mu. Tuhan, bekerjalah di dalamku hari ini. Aku terbuka sepenuhnya kepada-Mu. Kiranya seluruh rencana-Mu atasku tergenapi sehingga aku boleh menjadi berkat bagi setiap orang di sekitarku.

No comments: