Hitstat

20 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 3 Sabtu

Imanuel - Allah Menyertai Kita
Matius 1:23
Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti: Allah menyertai kita.

Matius 1:23 mengatakan, “‘... dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ – yang berarti: Allah menyertai kita.” Yesus adalah nama yang diberikan oleh Allah (Luk. 1:31; Mat. 1:21, 25). Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita, adalah nama pemberian manusia kepada-Nya. Yesus Juruselamat adalah Allah menyertai kita. Dia adalah Allah yang tinggal di antara kita (Yoh. 1:14). Dia bukan hanya Allah, tetapi Allah yang menyertai kita (Yes. 8:8, 10), bukan hanya menyertai kita ketika Ia hidup di bumi, tetapi juga menyertai kita saat ini setelah kenaikan-Nya ke surga. Dia menyertai kita setiap hari sampai kesudahan zaman (Mat. 28:20).
Allah menyertai kita. Kata “kita” di sini tidak mengacu kepada semua orang di dunia ini, melainkan hanya mengacu kepada umat yang diselamatkan. Dengan kata lain, hanya kaum beriman dalam Kristus yang berhak menikmati penyertaan Allah ini. Dalam Matius 18:20 Yesus mengatakan bahwa kapan saja dua atau tiga orang berhimpun dalam nama-Nya, Ia pasti bersama-sama dengan mereka. Inilah Imanuel. Dalam Matius 28:20, ayat terakhir dari Injil ini, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Menurut konsepsi Injil Matius, Yesus datang dan tidak pernah pergi lagi. Ia telah dimakamkan di dalam kubur selama tiga hari, tetapi Dia datang di dalam kebangkitan dan tidak pernah pergi lagi. Ia senantiasa menyertai kita sebagai Imanuel.
Hari ini tidak banyak orang Kristen yang berjalan, hidup, berbicara, dan melakukan sesuatu bersama Sang Imanuel. Sewaktu kita berbelanja, di sekolah, bekerja, atau berbicara dengan seseorang, adakah kita merasakan penyertaan Sang Imanuel? Bisakah kita berbicara, bergurau, bergosip, atau berbuat sesuatu dengan sembarangan, jika kita menyadari bahwa Dia beserta kita? Kita perlu memustikakan penyertaan-Nya dengan selalu melatih roh kita untuk bersentuhan dan menjamah Dia di dalam segala keadaan kita.

Mat. 18:20;2 Tim. 4:22; Yoh. 14:16-20; Yes. 8:7-8, 10

Imanuel adalah nama sebutan yang diberikan oleh mereka yang telah banyak mengalami Yesus. Setiap kali kita mengalami Yesus, kita akan mampu mengatakan bahwa Dia adalah Allah yang beserta dengan kita. Yesus tidak lain adalah Allah yang beserta dengan kita. Allah memberi tahu kita bahwa nama-Nya ialah Yesus. Tetapi ketika kita menerima Dia dan mengalami Dia, kita mengatakan bahwa Yesus adalah Imanuel – Allah yang beserta dengan kita. Ini sangat ajaib!
Yesus, Sang Juruselamat adalah Allah yang menyertai kita. Tanpa Dia, kita tidak mungkin menjumpai Allah; sebab Allah adalah Dia, dan Dia adalah Allah. Tanpa Dia, kita tidak akan menemukan Allah, sebab Dia adalah Allah sendiri yang berinkarnasi untuk tinggal di tengah-tengah kita (Yoh. 1:14). Penyertaan Yesus sebagai Sang Imanuel di dalam kita sangat berkaitan dengan pemerintahan-Nya. Kita tentu tidak lupa bahwa Yesus dilahirkan dalam daging adalah untuk menjadi Raja. Begitu kita menyeru nama-Nya, Sang Raja ini akan melaksanakan pemerintahan-Nya atas kita, menerangi setiap sisi gelap dari perbuatan kita yang tidak benar, mengatur tindak-tanduk kita, bahkan tutur kata kita. Inilah pengalaman akan penyertaan-Nya yang riil atas kita.
Setiap kali kita berhimpun bersama dalam nama Yesus, Ia beserta dengan kita (Mat. 18:20). Yesus beserta dengan kita setiap hari, bahkan sampai pada akhir zaman (Mat. 28:20). Banyak orang Kristen mengira bahwa Yesus hadir setiap hari, kecuali hari ini. Tetapi Yesus beserta dengan kita hari ini juga! Yesus tidak hanya di antara kita, Ia pun di dalam roh kita. Dua Timotius 4:22 mengatakan, “Tuhan menyertai rohmu.” Ketika kita menyeru nama Yesus, kita menerima Roh itu, yaitu persona, realitas, dan realisasi Yesus.
Menurut Yesaya 8:7-8, musuh mencoba merampas negeri Imanuel – roh kita. Iblis, musuh itu, dengan seluruh pasukannya akan mengerahkan segala kemampuannya untuk merampas negeri Imanuel ini, yaitu merampas roh kita dan apa adanya kita. Tetapi Yesaya 8:10 memberi tahu kita bahwa Allah beserta dengan kita, musuh tidak akan mampu merampas negeri Imanuel. Kita tetap berada di sini karena Allah beserta dengan kita.

Doa:
Tuhan Yesus, aku perlu penyertaan-Mu setiap saat dalam hidupku. Aku bersyukur karena Engkau, Sang Imanuel, kini tinggal di dalamku. Walau demikian, selamatkanlah aku dari dosa, agar aku tidak kehilangan penyertaan-Mu. Penyertaan-Mu begitu berharga bagiku karena memberikan rasa aman, rasa puas, dan damai sejahtera yang tidak dapat diberikan oleh dunia.

No comments: