Hitstat

02 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 1 Selasa

Penyusun Umat Kerajaan Surga
Matius 1:1
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Kristus adalah TUHAN Allah yang berinkarnasi menjadi Raja-Penyelamat, yang datang untuk mendirikan Kerajaan Surga (pemerintahan surgawi) dengan jalan menyelamatkan umat-Nya dari dosa melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Kerajaan Surga yang Kristus dirikan bukanlah suatu kerajaan yang berasal dari dunia (Yoh. 18:36), melainkan suatu kerajaan yang tersusun dari keturunan Abraham.
Siapakah mereka yang terhitung sebagai keturunan Abraham? Pertama, adalah mereka yang telah dipanggil oleh Allah. Abraham adalah orang yang dipanggil keluar oleh Allah. Kata Yunani untuk gereja (ekklesia) berarti “orang-orang yang terpanggil keluar”. Jadi, kita di dalam gereja juga adalah orang-orang yang terpanggil keluar (1 Kor. 1:24). Abraham dipanggil keluar dari Babel, tempat pemberontakan dan tempat berhala, dan memasuki tanah permai yang melambangkan Kristus. Kita semua dulu berada di Babel — jatuh, memberontak terhadap Allah, dan menyembah berhala. Pada suatu hari Allah memanggil kita keluar dan menaruh kita ke dalam “persekutuan dengan anak-Nya, Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Kor. 1:9).
Tadinya kita adalah keturunan Adam, tetapi sekarang, melalui iman, kita adalah keturunan Abraham. Barangsiapa yang percaya dalam Yesus Kristus, ia adalah anak Abraham (Gal. 3:7, 29). Kita pun adalah orang Yahudi yang sejati (Rm. 2:29), umat Kerajaan Surga yang mewarisi janji Allah. Karena itu, marilah kita belajar menempuh hidup oleh iman, karena yang kelihatan ini sementara, sedangkan yang tidak kelihatan itu kekal. Kemudian kita perlu senantiasa hidup dalam persekutuan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita. Orang Kristen yang normal adalah mereka yang senang berdoa, membaca firman, menyeru nama Tuhan, memuji, menyembah dan menyanyi.

Kej. 15:6; Rm. 4:2-3; 3:20; Gal. 3:9; Gal. 2:20

Penyusun umat Kerajaan Surga bukan hanya mereka yang telah dipanggil oleh Allah, tetapi juga mereka yang telah dibenarkan karena iman. Abraham, sebagai orang yang terpanggil, selanjutnya dibenarkan karena iman (Kej. 15:6; Rm. 4:2-3). Umat yang terpanggil percaya kepada pekerjaan Allah, bukan kepada pekerjaan mereka sendiri. Dalam pandangan Allah, tidak seorang pun yang dapat dibenarkan melalui perbuatan (Rm. 3:20). Itulah sebabnya kaum yang dipanggil keluar oleh Allah dari bangsa yang jatuh, tidak mempercayai usaha mereka sendiri, melainkan mempercayai pekerjaan anugerah Allah. “Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu” (Gal. 3:9).
Ibrani 11:8 mengatakan bahwa Abraham dipanggil, dan dengan iman ia menjawab panggilan itu. Selanjutnya, ayat sembilan mengatakan bahwa karena iman, Abraham tinggal di tanah permai. Sebagai orang yang dipanggil oleh Allah, Abraham bukan saja dibenarkan oleh iman, tetapi juga hidup oleh iman. Sebagai orang yang dipanggil oleh Allah, kita tidak seharusnya hidup dan bertindak oleh diri kita lagi. Kita harus hidup dan bertindak oleh iman. Ini berarti kita menyangkal diri sendiri, melupakan dan mengesampingkan ego kita, sebaliknya hidup menurut pimpinan Kristus di dalam kita.
Abraham adalah orang yang dipanggil keluar, yang tidak lagi hidup dan bertindak oleh dirinya sendiri, serta meninggalkan dan melupakan segala sesuatu yang dimilikinya secara alamiah. Sebagai keturunan Abraham, kita harus hidup demi iman, bukan demi usaha-usaha kita. Galatia 2:20 mengatakan bahwa “hidup oleh iman” berarti “bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Aku yang alamiah, yang berasal dari umat yang jatuh, telah disalibkan dan dikuburkan. Jadi, bukan lagi aku, melainkan Kristus yang hidup di dalamku. Inilah Abraham. Jika kita adalah orang Yahudi sejati, keturunan Abraham yang sejati, kita harus meninggalkan segala sesuatu yang alamiah dan hidup oleh iman, belajar hidup bergaul dengan-Nya, menolak ego, dan menerima Kristus sebagai segala sesuatu kita. Walau pelajaran ini tampaknya sulit, namun inilah jalan satu-satunya untuk mengalami Kristus.

Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku mengasihi firman-Mu dan belajar melakukannya. Aku tidak mau hanya menjadi pendengar saja,tetapi aku mau menjadi pelaku firman. Walau demikian, aku tidak mau bersandar pada kekuatanku untuk melakukan kehendak-Mu. Aku mau belajar hidup bergaul dengan-Mu, bersandar kepada-Mu, dan membiarkan Engkau hidup di dalamku.

No comments: