Hitstat

18 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 3 Kamis

Fakta dan Makna dari Kelahiran Kristus
Matius 1:20
Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Pikiran alamiah manusia sulit untuk dapat menerima fakta bahwa Yesus dikandung dan dilahirkan dari seorang anak dara – Maria (Mat. 1:20). Bahkan perihal kelahiran Yesus sering menjadi perdebatan dari berbagai kalangan. Suatu hari, terjadi suatu perdebatan besar di Inggris antara seorang pemimpin aliran modernis dengan seorang pemimpin terkenal ahli theologia Presbiterian. Salah satu pokok bahasannya adalah tentang kelahiran Yesus dari seorang anak dara. Perdebatan itu berlangsung sampai empat hari. Setelah memaparkan banyak bukti ilmiah, pemimpin kaum modernis berkata, “Yesus bukan dilahirkan dari anak dara, karena hal itu tidak mungkin terjadi.” Lalu bagaimana jawaban theolog itu? Ia menjawab, “Masalah ini bukan perkara mungkin atau tidak mungkin, tetapi apakah kejadian ini ada atau tidak dalam sejarah.”
Berbicara sampai di sini, sang theolog lalu mengeluarkan sebuah surat kabar dari sakunya. Surat kabar itu memuat satu artikel tentang suatu peristiwa yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Ada seseorang mengendarai mobil di lereng sebuah gunung yang tinggi, hendak melewati gunung itu. Tetapi malang, mobilnya tergelincir dan terjun ke jurang yang sangat terjal. Mobil itu hancur, tidak ada satu bagian pun yang utuh. Namun, orang yang mengendarainya tergeletak di dasar jurang tanpa luka sedikit pun. Orang itu pun bangun lalu melangkah pergi. Theolog itu membaca keras-keras kutipan itu, lalu berkata kepada para hadirin, “Mobil itu jatuh seribu kaki dalamnya dan hancur berkeping-keping. Anda tidak dapat menemukan sepotong logam utuh yang lebarnya satu kaki persegi. Setelah mengalami kecelakaan yang sehebat itu, mungkinkah orang itu tetap hidup dengan tidak terluka sedikitpun? Tentu tidak mungkin! Tetapi pertanyaan saya adalah, ‘Hidupkah orang itu?’ Ya. Ia hidup!” Itulah fakta. Demikian pula, kelahiran Kristus adalah suatu fakta, fakta besar yang harus kita percayai!

Mat. 1:20;2 Taw. 6:18; Kis. 7:49; Mat. 14:33; 8:20

Kebanyakan kita, orang Kristen, sangat memperhatikan perihal inkarnasi Kristus. Setiap tahun, pada hari tertentu, begitu banyak kaum beriman merayakan inkarnasi Tuhan; tetapi, mungkin tidak banyak dari kita yang memahami makna hakiki yang terkandung di dalam inkarnasi tersebut. Allah kita yang menciptakan alam semesta ini adalah Allah yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dia adalah Allah yang luar biasa besarnya (2 Taw. 6:18; Kis. 7:49). Sebaliknya, kita adalah makhluk ciptaan yang sangat terbatas. Kita dibatasi oleh ruang dan waktu, dibatasi oleh orang-orang di sekeliling kita, juga dibatasi oleh kelemahan-kelemahan lahiriah kita. Lalu apakah yang dimaksud dengan “inkarnasi”? Inkarnasi adalah melalui kelahiran-Nya, Kristus membawa Allah yang tidak terbatas ke dalam manusia yang terbatas. Ini benar-benar menakjubkan.
Melalui inkarnasi, Allah yang tak terbatas rela menjadi manusia yang serba terbatas. Ia rela masuk ke dalam ruang dan waktu untuk menerima pembatasan. Lihatlah, Allah pun rela dibatasi. Bagaimana dengan kita? Berada dalam rahim selama sembilan bulan merupakan suatu pembatasan. Kemudian, Yesus ini dilahirkan dalam sebuah keluarga yang sederhana, di tempat yang sederhana pula; karena penganiayaan Ia harus mengungsi ke Mesir, lalu kembali ke tanah Yudea dan dibesarkan di sebuah kota yang terpencil; bukankah semuanya ini adalah pembatasan? Ya. Melalui inkarnasi-Nya, Kristus telah membawakan Allah yang tidak terbatas ke dalam manusia yang terbatas. Inilah makna hakiki pertama dari inkarnasi Kristus.
Kedua, melalui inkarnasi Kristus, Allah berbaur dengan manusia. Sebelum inkarnasi, Ia terpisah dari manusia. Tetapi melalui inkarnasi, Ia sendiri masuk ke dalam manusia. Pertama-tama, Ia dikandung, tinggal di dalam rahim seorang anak dara selama sembilan bulan, kemudian Ia dilahirkan. Jadi, Yesus yang disebut Kristus (Mat. 1:16) adalah perbauran antara Allah Tritunggal dengan manusia yang memiliki tiga bagian, yakni roh, jiwa, dan tubuh. Yesus Kristus adalah Allah yang lengkap dan manusia yang sempurna. Dia adalah “Anak Allah”, juga “Anak Manusia” (Mat. 14:33; 8:20). Dia adalah manusia-Allah.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas semua fakta ilahi yang tertulis di dalam Alkitab. Bantulah aku untuk mengenal semua fakta-fakta itu dan berilah aku hati yang sederhana untuk percaya akan apa yang tertulis di dalam Alkitab. Tuhan, selamatkanlah aku dari pikiran yang jatuh, dari pikiran yang meragukan kebenaran firman-Mu; sebaliknya, biarlah aku berdiri teguh di atas firman-Mu.

No comments: