Hitstat

27 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 4 Sabtu

Orang Nazaret
1 Petrus 4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, —karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa.

Matius 2:19-21 mencatat, “Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: ‘Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati. Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.’” Untuk mengikuti Kristus, kita tidak hanya perlu memperhatikan catatan Alkitab mengenai Dia, melainkan juga perlu memperhatikan pimpinan yang seketika, seperti yang dialami Yusuf dalam mimpinya. Hanya memperhatikan Alkitab tetapi mengabaikan pimpinan yang seketika, bisa membuat kita kehilangan Kristus, seperti yang dialami oleh imam-imam dan ahli-ahli Taurat orang-orang Yahudi. Untuk mengamati pimpinan yang seketika, diperlukan hati yang tulus mencari Dia.
Kemudian Matius 2:22-23 mengatakan, “Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.” Di bawah pengaturan kedaulatan Allah, Yesus terlahir di Betlehem, tinggal di sana sejangka waktu, kemudian karena penganiayaan Herodes Dia dibawa lari ke Mesir. Setelah itu, Dia dibawa kembali ke tanah Israel (Mat. 2:19-21). Karena Arkelaus menggantikan Herodes, Kristus dibawa ke Nazaret, kota yang terhina di Galilea dan dibesarkan di sana. Itulah sebabnya Dia disebut orang Nazaret.
Yesus orang Nazaret adalah teladan kita. Sebagai pengikut-pengikut-Nya, kita tidak seharusnya mengharapkan hormat dan sanjungan manusia. Kita perlu belajar menempuh jalan salib di bumi, yaitu pergi kepada Yesus di luar perkemahan agama yang usang untuk menanggung kehinaan-Nya (Ibr. 13:13).

Mat. 2:21-23; 2 Kor. 5:16

Matius 2:23 mengatakan, “Ia akan disebut orang Nazaret.” Dalam penampilan lahiriah-Nya, Yesus adalah orang Nazaret. Inilah yang dikatakan oleh nabi-nabi. Ketika Yesus dilahirkan di antara umat manusia, Ia muncul dalam cara yang agak tersembunyi, tidak dalam cara yang terbuka. Setiap orang menyebut Dia Yesus dari Nazaret, sebab Ia seorang Nazaret. Ketika Filipus berjumpa dengan Yesus, ia menyadari bahwa Yesus adalah Mesias. Kemudian Filipus pergi kepada Natanael dan memberitahu dia bahwa ia telah berjumpa dengan Mesias, anak Yusuf, seorang Nazaret. Natanael segera berkata, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:45-46).
Hari ini prinsipnya sama. Bentuk Tabernakel dalam perjanjian lama adalah ditutup dengan kulit lumba-lumba, yang kasar dan keras, yang bagian luarnya kelihatan sama sekali tidak menarik; namun bagian dalamnya adalah sutera halus, emas dan batu-batu permata. Prinsip rohani gereja juga sama. Janganlah memandang gereja dari aspek lahiriahnya. Kita perlu masuk ke dalam gereja. Kita tidak boleh memamerkan diri kita, sebaliknya kita pun jangan menilai orang lain dari keadaan lahiriahnya. Kita harus menilai mereka dari roh batiniah mereka. Dua Korintus 5:16 mengatakan bahwa kita tidak boleh mengenal Kristus atau siapa pun dari penampilan lahiriah mereka. Sebaliknya, kita harus memperhatikan realitas batiniah Kristus. Hari ini kita harus memegang prinsip ini. Untuk dapat menemukan Kristus, kita harus mempunyai bintang yang bercahaya. Kita tidak boleh pergi menurut penampilan lahiriah, melainkan menurut batiniah. Kalau kita mengenal gereja atau kaum saleh, janganlah dibingungkan oleh penampilan lahiriah. Janganlah menilai sesuatu dari sudut lahiriah, seperti gedung ibadah yang besar-besar, bangunan megah yang menjulang tinggi dan besar, atau alat-alat musik yang menarik.
Pada penampilan lahiriah-Nya, Yesus tidak menarik. Ia seorang Nazaret yang kecil, seorang yang dibesarkan di propinsi yang disebut “Galilea wilayah bangsa-bangsa lain”, dan yang dibesarkan di sebuah kota yang dipandang rendah orang. Sayang, banyak pengalaman rohani mustika orang kristen dewasa ini yang sering dipamerkan, kesaksian dilebih-lebihkan, dalam pelayanan senang dipuji dan mencari kemuliaan diri sendiri.

Doa:
Tuhan Yesus, betapa aku menyembah-Mu, karena dalam kedaulatan-Mu, Engkau telah megijinkan penderitaan-penderitaan menimpaku sehingga aku boleh terlindung dalam kehendak-Mu. Tuhan, jadikan aku pengasih-Mu dan pelaku dari kehendak Allah, walau ada penderitaan. Biarlah demi karunia-Mu aku boleh memiliki pikiran Kristus.

No comments: