Hitstat

13 April 2007

Matius Volume 1 - Minggu 2 Sabtu

Mengalami Kristus, Sang Terurap
Matius 1:16
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus

Dalam Matius 1:16, selain memperhatikan nama Yusuf dan Maria, kita terlebih harus memperhatikan nama “Yesus yang disebut Kristus”. Dalam Markus 8:29 Petrus menerima wahyu bahwa Yesus adalah Mesias atau Kristus. Mesias adalah sebutan Kristus dalam bahasa Ibrani, sedangkan Kristus adalah sebutan Mesias dalam bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani, “Kristus” (Christos) berarti yang diurapi. Menurut perlambangan dalam Perjanjian Lama, seseorang selalu diurapi bagi suatu tujuan khusus. Menurut pengertian ini, Yesus adalah Yang Diurapi untuk melaksanakan amanat Allah. Bagian yang terpenting dari amanat ini adalah untuk menggarapkan Allah Tritunggal ke dalam umat pilihan Allah. Karena itu, sebagai sang Terurap, Kristus memiliki amanat untuk menggarapkan Allah Tritunggal ke dalam kita, umat pilihan dan tebusan-Nya.
Yohanes 20:31 berkata, “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Yohanes 20:31 tidak hanya membicarakan Anak Allah tetapi juga Kristus (Mesias). Sebutan “Anak Allah” mengacu kepada Persona Tuhan, sedangkan sebutan “Kristus” mengacu kepada amanat-Nya dalam menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sehingga kita bisa memiliki hayat yang kekal. Dalam Kisah Para Rasul 2:24-32, Petrus membicarakan kebangkitan Tuhan Yesus yang merupakan peneguhan Allah terhadap-Nya sebagai Mesias. Allah mengumumkan bahwa Kristus yang bangkit itu adalah Mesias yang sejati, Yang diurapi, dan Yang ditunjuk Allah untuk melaksanakan amanat kekal-Nya. Jadi, Allah di dalam Kristus hari ini telah “memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (2 Kor. 1:22).

Mat. 1:16-17; Yoh. 20:31; Kis. 2:24-32; Ibr. 9:24

Setelah membaca silsilah Kristus dalam Matius 1:1-17, mudah sekali bagi kita untuk menganggapnya sebagai sebuah cerita sejarah. Nenek moyang Kristus memang adalah bagian dari sejarah, demikian pula Kristus yang lahir dua ribu tahun yang lalu. Tetapi benarkah Kristus hanya sebagai pelengkap dari sejarah umat manusia? Tidak benar. Kristus yang kita miliki adalah Kristus yang hari ini, bukan Kristus yang dalam sejarah masa lampau. Dia adalah Kristus yang sekarang berada di atas takhta sebagai keselamatan kita sehari-hari serta suplai kita setiap saat.
Setiap perkara agama, tanpa Kristus, semuanya adalah hampa belaka. Kristus harus ada di dalam setiap aspek dari kehidupan kristiani kita. Pelayanan, khotbah, atau pekerjaan kristiani kita akan menjadi sekadar kulit luar jika semuanya hanyalah aktivitas kristiani belaka, tanpa Kristus di dalamnya. Pendek kata, segala perkara yang mendasar, alkitabiah, dan agamis serta apa saja yang ditujukan kepada Allah, jika bukan Kristus sebagai realitasnya, semuanya sia-sia. Apakah agama? Agama ialah melayani Allah, menyembah Allah, dan memperbaiki diri untuk mencari perkenan Allah, namun tanpa Kristus. Menyembah, melayani Allah, serta menjadi orang baik di hadapan Allah, bila di dalamnya tidak ada Kristus, ibarat cangkang telur yang kosong melompong.
Kristus ini bukanlah Kristus yang doktrinal, melainkan Kristus yang hari ini untuk kita alami. Kristus telah menggenapkan segala sesuatu dan kini duduk di surga di sebelah kanan yang Mahabesar. Ibrani 9:24, dan 10:12 menerangkan kepada kita bahwa Kristus yang pernah wafat itu kini berada di surga, juga menyertai kita. Kita semua harus menjamah Kristus yang surgawi, Kristus yang sekarang, dan Kristus yang hari ini. Ia demikian riil, demikian hidup! Kini dengan hayat, kuasa, dan kekuatan surgawi-Nya Ia menyuplai kita sehingga kita yang sekalipun berada di bumi dapat menempuh hidup surgawi. Ia tidak hanya sebagai karunia keselamatan kita sehari-hari, bahkan menjadi suplai kita setiap saat. Kita semua harus mengenal dan mengalami-Nya. Lupakanlah agama yang mati! Jangan mempertahankan formalitas atau ritual, melainkan perhatikanlah realitasnya, Kristus yang hidup!

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena Engkau telah datang ke dalam hidupku sebagai Juruselamat dan Mesias, Yang diurapi Allah untuk melakukan kehendak kekal Allah. Tuhan Yesus, aku mau menjadi bejana yang senantiasa terbuka terhadap Engkau, penuhilah aku hari ini dengan Diri-Mu sendiri. Tuhan, jadikan aku ekspresi-Mu, kesaksian dari Injil-Mu yang hidup.

No comments: