Hitstat

27 February 2008

Markus Volume 1 - Minggu 2 Kamis

Dikasihi dan Diperkenan Bapa
Markus 1:11
Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Ayat Bacaan: Mrk. 1:11; Mat. 26:42; 1 Tim. 2:4

Dalam Markus 1:11 ini terdapat pengakuan Bapa di surga bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih dan yang berkenan kepada-Nya. Pengakuan ini terjadi setelah Tuhan menerima baptisan air dan Roh Kudus. Kedatangan Tuhan untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis menunjukkan bahwa Dia tidak ingin hidup, bertindak, berbicara, atau bekerja oleh diri-Nya sendiri. Tuhan ingin mengakhiri diri-Nya sendiri dan dikuburkan. Karena itu, baptisan Tuhan menunjukkan bahwa Dia tidak akan hidup, berbicara, atau berbuat apa pun oleh diri-Nya sendiri, tetapi hidup demi Allah, berjalan demi Allah, dan melayani demi Allah. Dia benar-benar adalah seorang Hamba bagi Allah.
Selama tiga puluh tiga setengah tahun, Tuhan hidup di dalam prinsip pengakhiran dan perbauran dengan Bapa sehingga Bapa mengakui-Nya sebagai yang dikasihi dan yang diperkenan. Ketersaliban-Nya adalah bukti bahwa Dia hidup mutlak bagi kehendak Allah bukan bagi kehendak-Nya sendiri (Mat. 26:42). Dia rela mengesampingkan semua kehendak-Nya. Hari ini bagaimana dengan diri kita?
Apakah kita yakin bahwa kita adalah anak-anak yang dikasihi Allah dan yang diperkenan oleh Allah? Apakah kita yakin bahwa kita akan menerima pengakuan Bapa seperti yang diterima oleh Tuhan kita? Jika kita damba menjadi anak yang dikasihi dan diperkenan Bapa maka kita perlu meneladani Tuhan kita. Kita perlu menjadi orang yang mendambakan agar kehendak Allah digenapi yaitu semua orang beroleh selamat dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim. 2:4), sehingga kita rela membayar harga serta rela mengesampingkan kesenangan kita, hobi kita ataupun kepentingan kita bagi kehendak Allah. Kehidupan kita harus riil dan tidak agamis, apa yang kita jamah, apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, kapan saja dan dimana saja adalah kesempatan untuk membayar harga. Inilah jalan bagi kita untuk menjadi perkenan-Nya. Marilah kita bersama-sama memberitakan Injil, merawat setiap kaum beriman supaya setiap orang bisa diperkenan oleh Allah.

No comments: