Hitstat

05 February 2008

Matius Volume 9 - Minggu 4 Rabu

Karena Itu, Pergilah,...!
Matius 28:18-19
Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Matius 28:16 berkata, “Kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.” Konstitusi Kerajaan dideklarasikan di atas gunung perubahan. Raja Surgawi dinyatakan di atas gunung yang tinggi dan nubuat tentang zaman ini pun diberikan di atas gunung. Kini bagi pelaksanaan Perjanjian Baru Allah, murid-murid perlu pergi ke gunung lagi. Hanya di atas tingkat tinggi sebuah gunung kita dapat mengenal tata laksana Perjanjian Baru.
Matius 28:17 berlanjut, “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” Begitu murid-murid menjumpai Tuhan dalam kebangkitan, serta merta mereka menyembah Dia; tetapi di antara mereka masih ada saja yang merasa ragu-ragu, dan belum mau juga mengakui bahwa Dia berada di dalam kebangkitan. Matius 28:18 berkata, “Yesus mendekati mereka dan berkata, ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi.’” Dalam keilahian-Nya sebagai Putra tunggal Allah, Tuhan berkuasa atas segalanya. Namun, dalam insani-Nya sebagai Anak manusia untuk menjadi Raja Kerajaan Surgawi; semua kekuasaan di surga dan di bumi diberikan kepada-Nya setelah kebangkitan-Nya.
Matius 28:19 berkata, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Karena semua kekuasaan telah diberikan kepada-Nya, Raja Surgawi mengutus murid-murid-Nya pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Mereka pergi dengan kekuasaan-Nya. Menjadikan murid berarti menjadikan orang kafir umat kerajaan bagi pendirian kerajaan-Nya yaitu gereja. Memberitakan Injil hanya membawa orang dosa kepada keselamatan, sedangkan menjadikan murid ialah membuat orang kafir menjadi umat kerajaan. Kita diutus oleh Tuhan tidak saja membawa orang kepada keselamatan, tetapi juga menjadikan bangsa-bangsa murid-Nya.

Mat. 28:16-19; Luk. 10:19

Memberitakan Injil juga harus mempunyai kuasa. Dunia hari ini dikuasai oleh Iblis, orang-orang dunia hari ini berada di bawah tangannya. Manusia tidak mau menerima Injil, karena Iblis yang menjadikannya begitu. Banyak orang tahu bahwa percaya kepada Yesus adalah baik, percaya kepada Yesus adalah mulia, namun mereka tetap tidak mau percaya. Mereka bukan orang-orang bodoh. Mereka tahu bahwa percaya kepada Tuhan adalah baik, tetapi mengapa mereka tidak mau percaya? Inilah bujukan dan penguasaan Iblis. Iblis menghalangi mereka percaya dan menghalangi mereka menerima. Iblis mempunyai kedudukan di dalam mereka. Memberitakan Injil ialah mengusir Iblis; bukannya masalah kekuatan, melainkan masalah kuasa. Bila seorang polisi berdiri di persimpangan jalan dan mengangkat tangannya, maka semua mobil harus segera berhenti. Inilah kuasa, bukannya kekuatan. Tuhan menyuruh kita menanggulangi Iblis dengan menggunakan kuasa, bukan menggunakan kekuatan.
Tuhan memberi “kuasa” kepada kita, agar kita menang atas segala “kekuatan” Iblis (Luk. 10:19). Kuasa yang Tuhan berikan kepada kita ialah “segala kuasa di surga dan di bumi”. Dia bangkit dari kematian, telah memperoleh segala kuasa di surga dan di bumi. Itulah sebabnya Dia menghendaki kita memberitakan Injil ke seluruh dunia. Sebab itu, kita memberitakan Injil harus bersandar kuasa-Nya. Dalam hal ini perlu ada iman. Kita harus nampak Injil yang kita beritakan ialah Injil Tuhan yang telah memperoleh segala kuasa di surga dan di bumi; Injil Dia yang telah naik ke surga dan dilantik sebagai Tuhan oleh Allah; Injil Tuhan semesta alam.
Tuhan mengaruniakan kuasa-Nya atas surga dan bumi kepada kita, menyuruh kita memberitakan Injil-Nya. Hendaklah kita demi iman menggunakan kuasa-Nya, menanggulangi dan mengusir Iblis yang menentang Injil, yang menguasai orang, yang menghalangi orang menerima Injil. Kita diutus oleh Tuhan semesta alam, untuk memproklamirkan berita sukacita, yaitu “Dia membebaskan manusia”, menyebarkan Injil-Nya yang dapat menyelamatkan manusia. Kita harus berdiri di atas kedudukan ini, demi iman mewartakan Injil-Nya yang berkuasa itu, mengusir Iblis, memaksa Iblis meninggalkan orang-orang yang dikuasainya. Itulah sebabnya, ketika memberitakan Injil, kita harus menggunakan iman! Iman ini berdasarkan kuasa Tuhan, berdasarkan kuasa yang Tuhan berikan kepada kita.

Doa:
Tuhan Yesus,bukalah mataku agar nampak bahwa Engkaulah Raja yang telah menang dan kini berkuasa, baik di bumi maupun di surga sehingga aku dapat dengan penuh keberanian mewartakan Injil Kerajaan-Mu kepada orang-orang di sekelilingku, menjadikan mereka murid-murid-Mu. Patahkanlah kuasa kegelapan yang membutakan orang sehingga banyak jiwa dimenangkan bagi Kerajaan-Mu.

No comments: