Hitstat

01 February 2008

Matius Volume 9 - Minggu 3 Sabtu

Khasiat Kebangkitan Kristus
Efesus 1:19-20
Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga.

Dalam Yohanes 11:25 Tuhan Yesus berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup.” Dalam kebangkitan Kristus telah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Kebangkitan sebenarnya adalah Persona Kristus yang hidup, Persona yang adalah Allah yang berinkarnasi, yang hidup di bumi sebagai seorang manusia, yang mati di atas salib untuk menebus kita, dan yang menjadi Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan. Jadi, Kristus adalah kebangkitan juga Roh itu. Ia telah menjadi Roh itu, dan Roh itu adalah kebangkitan. Sekarang sebagai Roh itu dan kebangkitan, Ia menjadi pengganti kita.
Setelah Kristus menjadi Roh pemberi-hayat dalam kebangkitan, maka Ia dapat masuk ke dalam kita. Namun, kita perlu menerima Dia melalui bertobat, percaya kepada-Nya, dan menyeru nama-Nya. Kita perlu berdoa, “Tuhan Yesus, aku adalah orang berdosa. Tetapi Tuhan, Engkau adalah Penyelamatku. Kini kubuka diriku kepada-Mu dan menerima Engkau.” Bila kita berdoa demikian, maka Persona yang ajaib ini, yakni Persona yang adalah Roh dan kebangkitan ini akan masuk ke dalam kita.
Kristus rela dikubur, masuk ke dalam kematian, kubur, dan Alam Maut. Sewaktu Dia berada di Alam Maut, Dia menguji maut, mempermalukan maut, mengalahkan, dan menaklukkan maut. Dia masuk ke dalam ruang lingkup maut. Akhirnya Kristus menemukan bahwa maut tidak dapat berbuat apa-apa terhadap diri-Nya. Maut tidak memiliki kuasa untuk menahan-Nya, menghalangi-Nya (Kis. 2:24). Ketika tiba waktunya bagi Dia untuk bangkit, Dia mengucapkan selamat tinggal kepada maut dan berjalan meninggalkannya. Demikianlah, Kristus telah mengalahkan maut, menaklukkan maut, dan keluar dari maut. Inilah kebangkitan. Haleluya! Kita memiliki Kristus yang hidup, yang telah menang atas maut! Kristus kita adalah Kristus yang bangkit, Ia hidup di dalam kita dan di antara kita.

Ef. 1:19-20; Yoh. 11:25; 1 Kor. 15:12, 45

Segera setelah Kristus mati, Kristus diberikan satu penguburan yang layak di sebuah kubur milik seorang yang kaya. Kemudian pada hari yang ketiga Dia bangkit. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Kristus dibangkitkan. Di pihak lainnya, Alkitab juga mengatakan bahwa Kristus bangkit, Dia tidak memerlukan siapa pun untuk membangkitkan diri-Nya. Bagaimana mungkin Kristus dapat bangkit dari antara orang mati? Dia bisa bangkit karena Dia sendiri adalah kebangkitan.
Satu Korintus 15:12 mengatakan, “Jadi, bilamana diberitakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?” Kebangkitan adalah urat nadi dari rencana Allah. Jika tidak ada kebangkitan, Allah akan menjadi Allah orang mati, bukan Allah orang hidup (Mat. 22:32). Jika tidak ada kebangkitan, Kristus tidak akan dibangkitkan dari antara orang mati, Dia akan menjadi Juruselamat yang mati, bukan Juruselamat yang hidup. Tetapi Dia hidup dan yang akan hidup sampai selama-lamanya (Why. 1:18). Dia dapat menyelamatkan sampai kepada kesudahan (Ibr. 7:25). Jika tidak ada kebangkitan, tidak akan ada bukti hidup tentang dibenarkan oleh kematian-Nya (Rm. 4:25 dan cat.), tidak ada penyaluran hayat (Yoh. 12:24), tidak ada kelahiran kembali (Yoh. 3:5), tidak ada pembaruan (Tit. 3:5), tidak ada pengubahan (Rm. 12:2; 2 Kor. 3:18), dan tidak ada penyerupaan kepada gambar Kristus (Rm. 8:29). Jika tidak ada kebangkitan, tidak akan ada anggota-anggota Kristus (Rm. 12:5), tidak ada Tubuh Kristus sebagai kepenuhan-Nya (Ef. 1:20-23), tidak ada gereja sebagai mempelai perempuan Kristus (Yoh. 3:29), dan tidak ada manusia baru (Ef. 2:15; 4:24; Kol. 3:10-11). Jika tidak ada kebangkitan, rencana Allah akan sama sekali runtuh, dan ketentuan kehendak kekal Allah akan nihil.
Tanpa Kristus yang hidup dalam kebangkitan, baik pemberitaan Injil maupun iman kita terhadap Injil akan menjadi kosong, hampa, tanpa realitas. Memberitakan kematian Kristus tanpa memberitakan kebangkitan-Nya akan menjadi sia-sia. Di luar kebangkitan Kristus, iman kita akan sia-sia. Tanpa kebangkitan Kristus, baik pemberitaan kita maupun iman kita akan sia-sia. Ini adalah perkara yang sangat serius.

Doa:
Kau adalah Kristus yang telah bangkit. Kau bangkit dari antara orang mati. Maut tidak dapat mengalahkan Engkau. Tuhan, aku mau memberitakan Kristus yang bangkit, bahkan yang adalah kebangkitan itu sendiri. Buka mataku untuk melihat bahwa Sang Bangkit ini hidup di dalam aku, sehingga aku terus memperhidupkan hayat kebangkitan ini.

No comments: