Hitstat

07 February 2008

Matius Volume 9 - Minggu 4 Jumat

Dan Ajarlah Mereka...
Matius 28:20
Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Tuhan memberikan semua kuasa adalah agar kaum beriman memuridkan semua bangsa, membaptis mereka ke dalam Allah Tritunggal. Dalam Matius 28:19-20a Tuhan memberi tahu kita, “Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Karena semua kuasa telah diberikan kepada Dia, Raja surgawi mengutus murid-murid-Nya untuk pergi dan memuridkan bangsa-bangsa.
Kaum beriman belum menggenapkan dengan mutlak, perintah, yang diberikan Tuhan Yesus dalam Matius 28:20. Membawa orang kepada Kristus dan menjadikan mereka kaum beriman adalah satu hal, tetapi memuridkan mereka adalah hal yang lainnya. Di antara orang Kristen hari ini kita dapat melihat menjadikan orang-orang dosa ke dalam kaum beriman, tetapi kita tidak dapat melihat memuridkan bangsa-bangsa. Namun demikian, Tuhan telah memerintahkan kita untuk memuridkan bangsa-bangsa, memuridkan orang kafir.
Memuridkan orang lain adalah menjadikan mereka subyek semula kerajaan surgawi. Ini adalah sasaran yang kita ingin laksanakan dalam pelaksanaan jalan yang ditetapkan Allah. Sasaran kita tidak hanya membawa orang-orang dosa kepada Tuhan agar mereka dapat diselamatkan dan menjadi kaum beriman, tetapi terlebih untuk memuridkan orang, menjadikan mereka umat yang tepat bagi kerajaan surga. Dalam 1 Timotius 2:4 Paulus memberitahu kita bahwa Allah “menghendaki agar semua orang diselamatkan dan mem-peroleh pengetahuan yang penuh akan kebenaran.” Kita perlu membawa orang-orang yang kita layani bukan hanya kepada keselamatan Allah tetapi juga ke dalam pengetahuan yang penuh akan kebenaran.

Mat. 28:19-20; Yoh. 6:63; 1 Tim. 2:4; Mat. 4:4

Kita perlu memiliki pemahaman yang tepat terhadap kata “mengajar”. Apakah yang dimaksud dengan mengajar? Mengajar adalah menyajikan wahyu kepada orang lain. Wahyu adalah penyingkapan selubung. Mengajar orang berarti menyingkirkan selubung sehingga orang dapat nampak sesuatu tentang Allah Tritunggal. Suatu perkara tertentu mungkin tersembunyi dari pandangan, tetapi melalui pengajaran kita, kita secara bertahap harus membuka selubung tersebut. Ini adalah mengajar.
Setelah kita memberitakan Injil, kita tidak boleh membiarkan selubung apa pun tetap menutupi mata orang yang sudah kita injili. Kita harus mengajar orang tersebut, membuat selubung itu tergulung sedikit demi sedikit. Mengajar adalah menggulung selubung. Suatu selubung tidak dapat disingkirkan secara mendadak, suatu selubung tidak dapat digulung sekaligus. Sebaliknya, selubung digulung sedikit demi sedikit. Kita perlu secara bertahap menggulung selubung itu waktu demi waktu dan di dalam tiap-tiap pembahasan. Jika kita melakukan ini, cara mengajar kita akan menjadi suatu penyingkapan. Pengajaran semacam ini selalu menyajikan suatu wahyu kepada orang lain. Mereka yang berada di bawah pengajaran yang demikian akan dapat nampak sesuatu mengenai Allah Tritunggal.
Dalam Yohanes 6:63 Tuhan Yesus berkata, “Rohlah yang memberi hayat ... perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hayat.” Ini menunjukkan bahwa perkataan-perkataan Tuhan adalah perwujudan Roh hayat. Ketika kita menerima perkataan-perkataan-Nya dengan melatih roh kita, kita mendapatkan Roh itu, yang memberikan hayat. Ketika kita membaca Alkitab, kita seharusnya menerima hayat; dan ketika kita mengajarkan Alkitab kepada orang lain, mereka seharusnya menerima hayat.
Dalam Matius 4:4 Tuhan Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Alkitab bukan hanya untuk membagikan hayat tetapi juga untuk perawatan. Ketika kita mengajarkan Alkitab kepada orang lain, kita seharusnya merawat mereka. Ketika kita mengajar, kita perlu menjadi suatu saluran yang hidup yang melaluinya perkataan Allah mengalir keluar. Jika kita adalah saluran hidup yang demikian, orang lain akan menerima makanan dan rawatan rohani.

Doa:
Tuhan Yesus, Engkau mengutus murid-murid bukan hanya untuk membaptis, melainkan juga untuk memuridkan, mengajar setiap orang, sehingga semua selubung dapat tersingkapkan dan Allah Tritunggal sendiri yang diwahyukan. Tuhan, utuslah aku untuk berbagian dengan pekerjaan-Mu yang mulia ini.

No comments: