Hitstat

20 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 4 Jumat

Dua Unsur Dasar Pengajaran Tuhan
Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Ayat Bacaan: Luk.6:17-49; 1 Yoh. 1:1; Kis. 5:20

Pengajaran Tuhan dalam Lukas 6:17-49 memiliki dua unsur dasar. Unsur-unsur ini adalah firman ilahi dan hayat ilahi. Bagaimana kita tahu bahwa pengajaran Tuhan di sini berdasar pada hayat dan firman ilahi? Perhatikanlah apa yang dikatakan Tuhan dalam Lukas 6:35-36: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.” Ayat-ayat ini menggambarkan kehidupan anak-anak Allah Yang Mahatinggi.
Ungkapan “anak-anak Allah Yang Mahatinggi” sesungguhnya menyiratkan hayat ilahi. Jika kita tidak memiliki hayat ilahi, bagaimana kita dapat menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi? Tentu tidak mungkin. Kehidupan menurut standar moralitas yang tertinggi berasal dari hayat ilahi yang olehnya kita dilahirkan dari Allah Yang Mahatinggi.
Kita tidak mungkin mengasihi musuh-musuh kita berdasarkan diri kita sendiri. Tetapi di dalam kita benar-benar ada satu hayat yang mengasihi musuh, yaitu hayat ilahi. Hayat ini adalah sumber dari standar moralitas yang tertinggi. Karena itu, standar moralitas yang tertinggi adalah hasil dan ekspresi dari hayat ilahi. Baik anak-anak Allah Yang Mahatinggi dalam Lukas 6:35 maupun pohon-pohon yang baik dalam Lukas 6:43, semuanya itu menunjukkan bahwa sumber standar moralitas yang tertinggi adalah hayat ilahi.
Pengajaran Tuhan Yesus sebenarnya adalah mengekspresikan hakiki-Nya sendiri. Karena Dia hidup menurut standar moralitas yang tertinggi, maka Dia mengajarkan moralitas ini kepada murid-murid-Nya. Firman ilahi adalah ekspresi hayat ilahi. Dalam Alkitab, firman itu disebut firman hayat (1 Yoh. 1:1; Kis. 5:20). Kita mendapatkan hayat ilahi melalui firman. Sesungguhnya ketika kita menerima firman hayat, kita mendapatkan hayat. Puji Tuhan! Melalui menikmati firman ilahi dan hayat ilahi yang terkandung dalam pengajaran Tuhan Yesus, kita dapat memperhidupkan moralitas yang tertinggi.

No comments: