Hitstat

16 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 4 Senin

Berilah dan Kamu akan Diberi!
Lukas 6:38
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Ayat Bacaan: Luk. 6:38

Tuhan mengatakan bahwa bila kita memberi kepada orang lain, Bapa kita yang di surga akan selalu mengembalikan kepada kita lebih banyak daripada yang kita berikan (Luk. 6:38). Alkitab memperlihatkan satu prinsip utama kepada kita: Kalau ingin berkelimpahan, harus memberi; kalau ingin miskin, simpanlah, tahanlah. Siapa saja yang hanya memikirkan dirinya sendiri, pasti akan menjadi orang miskin; tetapi siapa saja yang belajar memberi kepada orang, pasti akan berkelimpahan. Kenyataannya memang demikian, sebab Allah berfirman demikian. Bila Anda ingin terhindar dari kemiskinan, Anda harus selalu belajar memberi. Semakin Anda memberi kepada orang, Allah pun semakin memberi kepada Anda.
Dahulu ada kisah seorang beriman yang hendak memberikan suatu pemberian kepada seseorang. Dalam hal itu pemberiannya adalah sejumlah ikan. Sebelumnya, ia berpikir akan memberikan sepuluh ekor ikan. Tetapi makin memikirkannya, jumlahnya makin dikurangi. Sampai suatu saat ia sadar bahwa pemikiran untuk memberi sedikit itu adalah satu cobaan dari musuh. Sambil marah terhadap Iblis, ia berkata kepadanya, “Iblis, jika kamu terus mencobai saya, saya akan memberikan semuanya.” Ini menggambarkan bahwa kita perlu memiliki kerelaan untuk memberi. Jika kita memberi kepada orang lain, kita akan menerimanya kembali. Apa yang kita ukurkan kepada orang lain, itu juga akan diukurkan kepada kita.
Firman Allah sangat jelas, “Berilah dan kamu akan diberi.” Kalau kita tidak memberi kepada orang, Tuhan pun tidak memberi kepada kita. Banyak orang hanya beriman untuk “mohon” Allah memberinya sesuatu, namun tidak beriman untuk memberi. Karena itu, tidak heran, kalau mereka pun tidak “menerima” sesuatu dari Allah. Banyak orang yang sama sekali tidak mau belajar memberi, tetapi selalu menghendaki Allah mengabulkan doanya. Ini mustahil dan aneh! Kita harus memberi dulu, baru bisa memperoleh. Sebab itu, semua orang yang cinta uang, semua orang yang kikir, adalah orang-orang yang tidak mungkin menerima berkat dari Allah, tidak mungkin menerima suplai Allah. Bila kita ada masalah dalam hal memberi, niscaya kita akan mengalami kekurangan.

No comments: