Hitstat

19 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 4 Kamis

Menjadi Pendengar dan Pelaku Firman
Lukas 6:49
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

Ayat Bacaan: Luk. 4:46-49; 1 Kor. 3:12-15

Tuhan mencela orang yang berseru-seru kepada-Nya namun tidak melakukan apa yang Dia katakan (Luk. 6:46). Dalam Lukas 6:47-48 Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya - Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan - ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
Dalam ayat di atas, “rumah” mengacu kepada diri kita dan pekerjaan kita, perilaku kita. Jika diri kita sesuai dengan firman Tuhan, kita akan memiliki satu pondasi yang tepat. “Batu” dalam Lukas 6:48 itu bukan mengacu kepada Kristus, tetapi mengacu kepada perkataan hikmat Tuhan, yakni perkataan yang mewahyukan kehendak Allah Bapa. Diri dan pekerjaan kita harus didirikan di atas firman Manusia-Penyelamat bagi penggenapan kehendak Bapa kita.
Jika pekerjaan kita berdasar pada firman Tuhan, kita akan memiliki pondasi yang mantap. Jika diri dan pekerjaan kita berdasar pada firman Tuhan, maka keduanya akan dapat menahan segala macam ujian, “air bah” atau “banjir”. Walaupun hujan datang, banjir melanda, angin menerpa, rumah yang dibangun di atas batu tidak akan rubuh, sebab rumah itu dibangun di atas firman Tuhan. Rumah yang dibangun di atas batu yang tidak rubuh itu bagaikan karya bangunan dari emas, perak dan batu permata, yang dapat berdiri kokoh setelah melewati api pengujian Allah (1 Kor. 3:12-13).
Kalau kita setelah mendengar firman Tuhan namun tidak melakukannya, kita pasti tidak akan tahan menghadapi ujian. Jika diri kita dan pekerjaan kita tidak berdasar pada firman Tuhan, maka banjir itu akan menghanyutkannya. Rumah yang dibangun di atas tanah tanpa dasar dan yang rubuh ketika banjir melandanya itu sama dengan pekerjaan pembangunan dari rumput, kayu, dan jerami, yang akan terbakar oleh api penguji. Namun, tukang bangunan itu sendiri akan diselamatkan (1 Kor. 3:12-15). Dari perumpamaan ini kita nampak betapa pentingnya mendengarkan dan melakukan firman Tuhan.

No comments: