Hitstat

09 February 2009

Lukas Volume 5 - Minggu 4 Selasa

Berdoalah Dengan Tidak Jemu-jemu

Lukas 18:7-8a

Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.

 

Ayat Bacaan: Luk. 18:1-8; Why. 6:9-10; 2 Kor. 11:2

 

Salah satu jalan untuk diselamatkan dari efek pembius zaman ini adalah dengan berdoa senantiasa dengan tidak jemu-jemu. Itulah sebabnya Injil Lukas pasal 18 diawali dengan pengajaran Tuhan kepada murid-murid-Nya tentang perlunya mereka berdoa dengan tidak jemu-jemu. Di dalam dunia, si Iblis senantiasa berusaha menganiaya kita, mengikis kerohanian kita, bahkan mengacaukan hidup kita. Oleh sebab itu kita perlu berdoa dengan tidak jemu-jemu untuk pembalasan Allah terhadapnya (bd. Why. 6:9-10).

Dalam pengajaran-Nya, kaum beriman di dalam Kristus diumpamakan sebagai janda pada zaman ini, karena Suami mereka (Kristus) tidak bersama mereka (2 Kor. 11:2); Allah diumpamakan sebagai hakim, dan si Iblis diumpamakan sebagai lawan dari janda itu. Berkali-kali janda itu datang kepada sang hakim untuk meminta keadilan, tetapi selalu ditolak. Namun karena janda itu terus menerus datang kepadanya, akhirnya berkatalah hakim itu, “Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku” (Luk. 18:4-5).

Tuhan lalu berkata, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (Luk. 18:7). Dari perkataan Tuhan di sini jelaslah bahwa Allah pasti membenarkan dan menolong orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya. Namun masalahnya, adakah kita iman yang gigih untuk berdoa terus menerus seperti iman janda itu? Itulah sebabnya Tuhan berkata pula, “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk. 17:8b).

Sejujurnya, seringkali doa-doa kita tidak dapat diandalkan. Kita hanya berdoa sehari atau dua hari, setelah lewat tiga bulan sudah dilupakan. Bahkan ada juga doa kita yang tidak pernah didoakan lagi, seolah-olah tidak pernah berdoa sama sekali. Kalau kita berdoa tanpa minat, mungkinkah Allah berminat mengabulkan doa kita? Tidak mungkin. Kiranya kita memiliki iman untuk terus berdoa sampai Allah tak berdaya, dan tak dapat tidak mengabulkan doa kita.

No comments: