Hitstat

23 February 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 2 Selasa

Terus Meminta Belas Kasihan Tuhan
Lukas 18:38-39
Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”

Ayat Bacaan: Luk. 18:35-39

Ketika orang buta itu mendengar orang banyak lewat , ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” (Luk. 18:36-38). Perhatikanlah sikap orang buta ini, di tegor supaya diam, malah semakin keras berseru. Dia sekuatnya berseru meminta belas kasihan Tuhan.
Supaya Tuhan menjawab doa kita, kita harus bersikap seperti orang buta yang terus berseru memohon belaskasihan Tuhan. Beroleh janji atau tidak, tidak kuhiraukan, pokoknya aku akan berdoa sampai Allah tak dapat tidak mengabulkannya. Banyak orang yang doanya tidak dapat diandalkan. Mereka hanya berdoa satu hari atau dua hari, atau setelah lewat dua bulan sudah dilupakan. Bahkan ada doa yang tidak pernah diulangi untuk kedua kalinya, seolah-olah tidak pernah berdoa sama sekali. Cobalah Anda hitung, berapakah doa Anda yang Anda ulangi sampai dua kali, tiga kali, lima kali, atau sepuluh kali? Tidakkah banyak doa yang Anda sendiri telah melupakannya? Kalau demikian, mungkinkah Allah mau mengabulkannya? Tentu tidak.
Kalau Anda berdoa tanpa minat, mungkinkah Allah berminat mengabulkan doa Anda? Anda sendiri telah melupakan doa Anda itu, bagaimana Allah akan mengingatnya? Sebenarnya Anda sama sekali tidak berminat. Anda harus berkemauan dengan tulus murni, baru Anda mendoakannya terus. Berdoa terus-menerus itu hanya dapat kita lakukan jika kita berada dalam kondisi terdesak, atau dalam keadaan yang sangat memerlukan, dan dalam perasaan yang sangat mengharukan. Mungkin setelah lewat sepuluh tahun Anda tetap tak melupakan: “O, Tuhan, bila Engkau tidak melakukan, aku akan mendoakannya terus.”
Jika kita ingin memohon sesuatu, kita boleh “merepotkan” Allah. Jika kita benar-benar menginginkannya, kita harus meminta terus sampai kita mendapatkan pengabulan dari Allah. Kita harus terus berdoa sedemikian rupa sampai Allah tidak berdaya, dan tak dapat tidak mengabulkan doa kita. Allah berkenan apabila kita berdoa sedemikian rupa kepada-Nya.

No comments: