Hitstat

16 February 2009

Lukas Volume 6 - Minggu 1 Senin

Berseru Memohon Belaskasihan Tuhan

Lukas 18:38-39

Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”

 

Ayat Bacaan: Luk. 18:35-43; 19:1-10 ; Mrk. 10:46; Why. 3:18

 

Apa yang dibahas dalam Lukas 18:35 sampai 19:10, menunjukkan bagaimana seseorang dapat memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk memasuki Kerajaan Allah. Pertama, seseorang harus menerima penglihatan dari Penyelamat (Luk. 18:35-43). Kedua, ia harus menerima Penyelamat sebagai keselamatan yang penuh kuasa (Luk-19:1-10).

Semua murid-murid, diwakili oleh dua anak guruh, memerlukan penyembuhan kebutaan mereka. Di dekat Yerikho mereka bertemu dengan pengemis yang buta, Bartimeus. Ketika orang buta di dekat Yerikho itu mendengar bahwa Yesus akan lewat, ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku.” Orang buta disini juga adalah pengemis (Mrk. 10:46). Pada akhir Alkitab, dalam Wahyu 3:18 juga memperlihatkan kepada kita bahwa miskin berhubungan dengan buta. Siapa yang buta, ia adalah miskin (dari sudut pandang rohani). Orang yang sama sekali tidak mengerti perkara rohani, sama sekali tidak mengenal Allah, akhirnya dalam perkara rohani, ia pasti sangat miskin. Adakalanya, kita bertemu dengan orang yang mempunyai banyak pengetahuan duniawi, juga mempunyai harta kekayaan duniawi tetapi ketika menyinggung perkara rohani, kita merasakan dia adalah seorang pengemis, dalam perkara rohani, ia tidak mempunyai sesuatu.

Dalam perkara rohani, tidak ada satu hal yang lebih penting daripada terceliknya mata rohani. Ketika Tuhan Yesus mengutus Paulus, seorang murid-Nya, pergi memberitakan Injil, perkara pertama yang ia lakukan adalah supaya orang yang tidak percaya Tuhan tercelik matanya, kemudian baru berbalik dari kegelapan kepada terang, dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus, dan lain sebagainya. Semuanya ini didapatkan berdasarkan terceliknya mata. Sebab itu terceliknya mata adalah dasar semua perkara rohani. Kalau mata seseorang buta, tidak ada satu perkara rohani pun yang bisa dia kenal dan dapatkan. Kita perlu berdoa agar Tuhan mau membelaskasihani kita dan mencelikan mata kita supaya kita dapat melihat perkara-perkara yang rohani.

No comments: