Hitstat

08 October 2009

Yohanes Volume 7 - Minggu 2 Jumat

Siapakah yang lebih berkuasa
Yohanes 19:11
Yesus menjawab: “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”

Ayat Bacaan: Yoh. 19:11; 20:22-23; Mat 16:19

Dalam rincian pasal 19 ini, kita melihat bahwa mulai dari waktu Pilatus menyesah Tuhan Yesus sampai Dia berhenti bernafas dan menyerahkan roh-Nya, ada suatu proses yang terjadi. Sementara Dia melalui proses ini, Tuhan bersikap secara khusus. Tingkah laku-Nya dalam melewati proses kematian yang menakutkan itu adalah sebuah tanda bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup (Yoh. 11:25).
Tuhan mengatakan hal ini kepada Marta dalam bentuk kata kerja masa kini (present tense). Bahkan sebelum Dia bangkit dari antara orang mati, Dia adalah kebangkitan dan hidup. Dia yang melewati proses kematian ini adalah seorang persona, yaitu kebangkitan dan hidup. Fakta bahwa Tuhan Yesus tidak memiliki rasa takut terhadap kematian adalah sebuah petunjuk bahwa Dia melewati proses kematian sebagai kebangkitan dan hidup. Jika Dia takut kematian, maka Dia bukanlah kebangkitan dan hidup. Karena Tuhan adalah kebangkitan dan hidup, maka dalam tingkah laku-Nya tidak terdapat rasa takut terhadap kematian.
Menurut Yohanes 19:7, orang Yahudi berkata kepada Pilatus bahwa menurut hukum mereka Tuhan Yesus pantas untuk mati karena Dia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah. Ketika Pilatus mendengar perkataan ini, dia menjadi takut dan bertanya dari manakah Tuhan berasal (ay. 8-9). Pemerintah Romawi dikenal percaya takhayul dan takut akan berbagai macam ilah dan roh. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya (ay. 9). Pilatus kemudian berkata kepada Tuhan, “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?” (ay. 10). Di sini Pilatus sedang mengancam Tuhan dengan kematian. Tetapi tanpa rasa takut terhadap ancaman kematian ini, Tuhan menjawab, “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.” (ay. 11). Di sini kita melihat bahwa karena Tuhan adalah kebangkitan dan hidup, Dia berani dalam menghadapi ancaman kematian dan sama sekali tidak takut menyinggung Pilatus.

No comments: