Hitstat

03 October 2009

Yohanes Volume 7 - Minggu 2 Minggu

Disesah dan dicambuk
Yohanes 19:1
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.

1 Petrus 2:24a
Ia sendiri telah memikul dosa kita

Ayat Bacaan: Yoh. 19:1; Mrk. 15:15; 1 Ptr. 2:24

Karena dosa kita, Allah telah mengutus Putra Tunggal-Nya yaitu Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menderita bagi kita. Kedatangan-Nya bukan untuk hidup melainkan untuk mati bagi kita. Dahulu kutuk dan hukuman menjadi bagian kita, namun melalui kedatangan-Nya Dia telah menggantikan kita untuk menanggung semuanya itu sehingga kita menjadi orang yang bebas dari kutuk dan hukuman.
Kematian Putra Tunggal Allah justru dimulai saat Dia berada di taman Getsemani. Di sana Yesus ditangkap oleh sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Lalu Dia dibawa mula-mula ke hadapan Imam Besar Hanas lalu kepada Kayafas. Alkitab mencatat bahwa Dia dibawa dengan tangan terbelenggu seperti seorang penjahat. Dia berdiri di atas kedudukan orang dosa, menerima apa yang seharusnya diterima oleh orang dosa, demi menyelamatkan orang dosa. Tidak seorang pun dapat membuktikan bahwa Dia telah berbuat dosa. Karena dosa Anda dan sayalah, Dia berada dalam keadaan demikian.
Meskipun Pilatus menyatakan bahwa Yesus tidak bersalah, tetapi akhirnya dia dengan sewenang-wenang menyalibkan Yesus di atas kayu salib. “Yesus dicambuknya lalu diserahkannya untuk disalibkan” (Mrk.15:15). Kalimat ini terdengar sangat biasa, namun betapa hebat penderitaan yang terkandung di dalamnya! Cambuk orang Romawi berupa sebuah tongkat kayu, pada ujung tongkat itu diikat beberapa tali kulit dan pada ujung-ujung tali kulit ada metal yang berat. Dengan alat cambuk sedemikianlah pelaksana pencambukan melakukan tugasnya. Tiga kali cambukan sudah cukup membuat darah dan daging orang yang dicambuk itu berhamburan. Tiap cambukan yang diterima-Nya telah mengangkat semua dosa dan pemberontakan kita. Tiap tetes darah-Nya telah membasuh semua kenajisan kita. Kristus yang mulia telah menderita kematian yang keji demi menyelamatkan kita. Allah tahu bahwa kita tidak akan sanggup menanggung semua hukuman itu. Untuk itulah “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dalam hal ini: Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita” (Rm. 5:8).

No comments: