Hitstat

01 October 2009

Yohanes Volume 7 - Minggu 1 Jumat

Menyingkapkan kepalsuan dan kegelapan politik
Yohanes 18:37
Lalu kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah raja?” Jawab Yesus, “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

Ayat Bacaan: Yoh. 18:37

Sementara Pilatus menghakimi Tuhan Yesus, ia sendiri juga dihakimi oleh Tuhan di dalam kebesaran-Nya (Yoh. 18:33-38a). Sikap Pilatus sebagai seorang gubernur Kerajaan Romawi sangat takut. Meskipun ia mengetahui apa yang benar dan apa yang salah, tidak beda dengan semua politikus, takut terhadap orang banyak. Pilatus tidak mendapati kesalahan pada diri Tuhan Yesus; ia mengetahui bahwa Tuhan Yesus tidak melakukan sesuatu pun yang keliru. Tetapi suara orang banyak menundukkannya; ia bukan seorang yang jujur, sungguh-sungguh atau setia.
Ketika Tuhan dibawa ke hadapan Pilatus, sekali lagi kelihatannya Pilatus yang menghakimi Dia, tetapi akhirnya Dialah yang menghakimi Pilatus. Ketika Tuhan memberi tahu Pilatus bahwa Ia datang ke dalam dunia ini untuk “memberi kesaksian tentang kebenaran” dan “setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku” (Yoh. 18:37), Pilatus berkata kepada-Nya, “Apakah kebenaran itu?” (Yoh. 18:38a). Ini menunjukkan bahwa Tuhan menghakimi Pilatus. Sebenarnya Tuhan berkata, “Engkau seorang pengurus seperti ini, namun engkau tidak mengetahui apa kebenaran itu. Karena itu engkau adalah seorang yang palsu. Engkau tidak setia.” Setelah ini Tuhan membongkar rahasia Pilatus dan mempermalukannya, sehingga Pilatus berhenti menghakimi Tuhan. Di sini kita melihat kegelapan politik.
Tuhan Yesus datang ke bumi khusus bersaksi mengenai kebenaran. Saat itu orang-orang yang munafik tidak menyenangi terang, sebaliknya, menyenangi kegelapan, mereka ingin menyingkirkan Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus tidak takluk kepada kuasa kejahatan. Cemoohan orang terhadap-Nya, fitnahan orang terhadap-Nya, sama sekali tidak dijawab-Nya. Tetapi ketika menyinggung masalah siapa diri-Nya dan apa yang dikerjakan-Nya, Ia bersaksi dengan baik untuk kebenaran. Di bumi, Tuhan Yesus menempuh sepotong perjalanan yang tidak biasa. Di pandangan manusia, Ia tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi hari ini, Ia sudah duduk di sebelah kanan Yang Mahatinggi, dan Dia akan datang di atas awan di langit. Puji Tuhan! Siapa saja yang mengikuti-Nya, haruslah memperhatikan kesaksian-Nya, kesaksian tentang kebenaran.

No comments: