Hitstat

02 November 2011

2 Korintus - Minggu 6 Rabu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 4:16-18


Manusia batiniah ini diperbarui melalui dirawat dengan suplai segar dari hayat kebangkitan. Sewaktu tubuh fana kita, manusia lahiriah kita, dihabiskan oleh pekerjaan pembunuhan kematian, manusia batiniah kita, yaitu roh kita yang telah dilahirkan kembali dengan bagian-bagian batin kita (Yer. 31:33; Ibr. 8:10; Rm. 7:22, 25) diperbarui secara metabolis dari hari ke hari dengan suplai hayat kebangkitan.

Diperbarui mirip dengan disusun. Dalam kedua kasus ini perlu ada unsur yang khusus. Agar kita dapat diperbarui, beberapa unsur harus ditambahkan kepada kita. Unsur pembaruan ini adalah harta yang tersembunyi di dalam kita (ayat 7). Namun, untuk diperbarui, tidaklah memadai bila kita hanya memiliki harta yang di dalam saja. Juga perlu ada pembunuhan, penghancuran, penamatan, dan penggilingan. Karena alasan ini, secara batiniah kita memiliki harta ini, dan secara lahiriah kita memiliki lingkungan. Melalui lingkungan, Allah dengan berdaulat menempatkan kita di bawah batu-batu penggilingan.

Kita tidak mungkin melarikan diri dari tangan Allah. Sudah matangkah Anda? Sudahkah Anda diremukkan? Anda mungkin masih memakai kepintaran Anda untuk melarikan diri dari peremukan dan penggilingan ini. Tidak ada seorang pun yang dapat membereskan Anda. Namun, orang-orang yang berusaha keras untuk melarikan diri dari peremukan itu akhirnya justru paling banyak menderita. Dihabiskan adalah nasib kita. Saudara-saudara, Tuhan mungkin akan memakai istri Anda untuk menggiling Anda. Bahkan istri yang terbaik pun akan demikian dipakai oleh Tuhan.

Karena kita mengasihi Tuhan, maka kita rela digiling. Tetapi ini bukan berarti kita harus menempatkan diri kita di antara batu-batu penggilingan itu. Itu adalah bunuh diri, bukan penggilingan. Biarlah Tuhan secara berdaulat menempatkan Anda di bawah penggilingan itu. Tidak perlu melakukan sesuatu mengenai hal itu; itu akan terjadi dengan spontan.

Hanya dengan menghabiskan manusia lahiriah, barulah Kristus dapat diperhidupkan dan diministrikan kepada orang lain. Inilah jalan Tuhan. Hanya dengan jalan inilah mempelai perempuan baru dapat dipersiapkan bagi-Nya.

Ayat 18 mengatakan, "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal." Hal-hal yang kelihatan adalah penderitaan yang sementara, sedangkan hal-hal yang tidak kelihatan adalah kemuliaan yang kekal. Paulus tidak mempedulikan penderitaan, lingkungan, kemiskinan, penentangan, penganiayaan, atau penggilingan. Hal-hal itu, yang kelihatan, adalah yang sementara. Ia hanya memperhatikan hal-hal yang kekal. Ia tahu bahwa sewaktu ia berada dalam keadaan digiling, penderitaan itu akan mengerjakan sesuatu yang unggul, indah, dan kekal. Dengan cara inilah kita akan didandani sebagai mempelai perempuan yang cantik dan cemerlang bagi Kristus pada kedatangan-Nya kembali.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 11

No comments: