Hitstat

18 November 2011

2 Korintus - Minggu 8 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:10; 2 Kor. 1:17-21


Dalam ayat 12 Paulus selanjutnya berkata, "Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan anugerah (kasih karunia) Allah." Kesaksian ini berhubungan dengan teladan memperhidupkan Kristus bagi gereja. Hati nurani Paulus bersaksi bahwa ia hidup dalam ketulusan; berpolitik bukanlah sikap hidupnya. Pada diri Paulus tidak ada politik. Sebaliknya, ia tulus. Namun, Paulus tidak hidup dalam ketulusan dan kemurniannya sendiri, melainkan ia memperhidupkan ketulusan dan kemurnian Allah.

Dalam 1:12 Paulus juga mengatakan bahwa ia berperilaku bukan dalam hikmat duniawi (daging), melainkan dalam kasih karunia Allah. Kasih karunia adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Satu Korintus mewahyukan bahwa Allah Tritunggal telah melalui proses untuk menjadi Roh pemberi-hayat untuk kita nikmati. Kenikmatan terhadap Allah Tritunggal yang telah melalui proses ini adalah kasih karunia.

Dalam 2 Korintus 1:17 Paulus berkata, "Jadi, apakah aku bertindak seenaknya saja dalam merencanakan hal ini? Atau apakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat 'ya' dan 'tidak'?" Paulus tidak berpolitik atau bertindak seenaknya. Ia bukanlah orang yang mengatakan ya pada satu saat dan kemudian dalam waktu yang sangat singkat mengubah jawabannya dengan tidak. Pada Paulus ya adalah ya, dan tidak adalah tidak. Apa saja yang direncanakannya, direncanakannya dengan menjadi satu dengan Kristus yang tidak berubah dari Allah yang setia.

Dalam ayat 20-21 Paulus melanjutkan, "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh karena Dia kita mengatakan 'Amin' untuk memuliakan Allah. Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi." Kristus adalah Yang diurapi Allah, dan Paulus telah diteguhkan kepada Dia ini. Dia ini adalah Kristus yang tidak berubah dari Allah yang setia. Sebagai seorang yang memperhidupkan Kristus, Paulus bersatu dengan Kristus yang tidak berubah dari Allah yang setia. Jika kita ingin memperhidupkan Kristus, kita harus menjaga diri kita selalu bersatu dengan-Nya.

Paulus dapat mengatakan tentang dirinya, "Aku adalah seorang yang selalu bersatu dengan Kristus. Kristus bukanlah ya dan tidak, tetapi di dalam Dia hanya ada ya. Jika kamu mengatakan ya dan tidak, maka kamu tidak memperhidupkan Kristus. Di dalam Kristus adalah ya. Kapan saja Dia mengatakan ya, maka itu adalah ya selamanya. Pada-Nya tidak ada perubahan. Aku bersatu dengan Kristus yang tidak berubah ini. Ketika aku berencana untuk datang mengunjungi kamu, aku berencana bersama Dia. Aku tidak melakukan hal ini di dalam diriku sendiri atau oleh diriku sendiri. Dalam kesatuan dengan Kristus, aku membuat keputusan yang tegas untuk datang kepadamu. Dia adalah Yang diurapi, dan aku dengan teguh dilekatkan kepada-Nya." Ini juga adalah bagian dari teladan memperhidupkan Kristus bagi gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 1, Berita 16

No comments: