Hitstat

09 February 2012

2 Korintus - Minggu 20 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 6:3-7; 1:8


Dalam ayat 4-7 Paulus memberikan kategori yang pertama dari syarat-syarat para minister Allah, para minister dari perjanjian yang baru (2 Kor. 3:6). Bertahun-tahun yang lalu, ketika saya membaca ayat-ayat ini, saya terganggu oleh fakta bahwa syarat yang pertama yang diberikan oleh Paulus adalah kesabaran (ay. 4). Saya mengira, dalam membicarakan syarat-syarat dari minister Perjanjian Baru, Paulus seharusnya memulai dengan sesuatu yang besar. Sebaliknya, ia memulai dengan kata-kata "dalam menahan dengan penuh kesabaran". Jika hari ini seorang beriman ingin melamar untuk menjadi misionaris medis, tentunya ia akan menyebutkan pendidikannya. Tetapi apakah ia akan menyatakan bahwa ia memiliki syarat kesabaran ini? Bagaimanapun, syarat pertama yang dituliskan Paulus adalah kesabaran.

Syarat yang pertama dari seorang minister Perjanjian Baru adalah mampu menahan penderitaan. Minister yang demikian harus dapat bertahan terhadap tekanan, penindasan, penganiayaan, kesusahan, atau ujian apa pun. Saudara Watchman Nee pernah mengatakan bahwa orang yang paling penuh dengan kekuatan adalah orang yang dapat menahan dengan penuh kesabaran. Kesabaran memerlukan kekuatan. Jika kita ingin bertahan terhadap kesulitan, kita perlu dikuatkan, bahkan penuh dengan kekuatan.

Paulus menyebutkan penderitaannya dalam 2 Korintus 1:8: "Sebab kami mau, Saudara-saudara, supaya kamu tahu tentang penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga mengenai hidup kami." Inilah syarat lain baginya untuk menjadi seorang minister dari perjanjian yang baru.

Sulit untuk menyerap makna yang sesungguhnya dari kata yang diterjemahkan "kesusahan". Darby dalam terjemahannya juga memakai kata kesusahan. Versi China memakai kata kemiskinan. Bila kita berada dalam kekurangan, kekurangan makanan, tempat tinggal, atau pakaian, maka kita berada dalam kesusahan. Dalam 2 Korintus 12:10, di mana kata Yunani yang sama dipakai, versi bahasa Chinanya memakai kata yang berarti kesulitan yang menyedihkan. Kata Yunaninya berarti keperluan yang mendesak, yang menekan dengan berat. Ini mengacu kepada penderitaan yang diakibatkan dari malapetaka dan kesulitan yang menyedihkan. Contohnya malapetaka meletusnya Gunung Saint Helens beberapa waktu yang lalu. Itu adalah satu malapetaka bagi orang-orang yang tinggal di sekitar gunung berapi itu. Akibat dari malapetaka itu adalah kelaparan dan kekurangan kebutuhan sehari-hari. Paulus telah melalui banyak malapetaka dan kesulitan yang menyedihkan dan, sebagai akibatnya, ia berada dalam kesusahan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 2, Berita 40

No comments: