Hitstat

18 February 2012

2 Korintus - Minggu 21 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 6:17—17:1


Dalam 7:1 Paulus berkata, "Saudara-saudaraku yang terkasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." Dalam bahasa aslinya, ayat 1 ini dimulai dengan kata-kata "Karena itu". Pada permulaan ayat ini menunjukkan bahwa ini adalah penutup untuk 2 Korintus 6:14-18. Janji-janji itu adalah yang disebut dalam 2 Korintus 6:16-18. Pencemaran jasmani mengacu kepada pencemaran benda-benda materi; pencemaran rohani mengacu kepada pencemaran dalam dunia rohani, seperti berhala-berhala. Menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani berarti berpaling dari semua penyimpangan untuk didamaikan sepenuhnya ke dalam Allah.

Dalam 2 Korintus 7:1 Paulus membicarakan tentang menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah. Kekudusan adalah pemisahan dari segala sesuatu di luar Allah kepada Allah. Menyempurnakan kekudusan adalah membuat pemisahan ini penuh dan sempurna, agar seluruh diri kita -- roh, jiwa, dan tubuh -- sepenuhnya dan dengan sempurna dipisahkan, dikuduskan kepada Allah (1 Tes. 5:23). Ini adalah sepenuhnya didamaikan dengan Allah.

Kudus bukan hanya berarti disisihkan, dipisahkan kepada Allah; tetapi juga berarti berbeda, dan terpisah dari segala sesuatu yang umum. Hanya Allah yang berbeda, dan terpisah dari semua hal lain. Karena itu, Dia kudus; kekudusan adalah sifat-Nya. Menurut Efesus 1:4, Dia memilih kita supaya kita menjadi kudus. Cara Dia membuat kita menjadi kudus adalah dengan menyalurkan diri-Nya sendiri, Sang Kudus itu, ke dalam kita supaya seluruh diri kita dapat diresapi dan dijenuhi dengan sifat kudus-Nya. Bagi kita, kaum pilihan Allah, menjadi kudus berarti mengambil bagian dalam sifat ilahi Allah (2 Ptr. 1:4), dan membiarkan seluruh diri kita diresapi dengan Allah sendiri. Ini berbeda dengan sekadar menjadi sempurna tanpa dosa atau murni tanpa dosa. Kekudusan yang sejati membuat diri kita menjadi kudus dalam sifat dan karakter, sama seperti Allah sendiri.

Dalam 2 Korintus 7:1 Paulus menyinggung tentang takut akan Allah. Takut di sini berhubungan dengan tidak berani menjamah hal-hal yang bukan milik Allah atau yang tidak berhubungan dengan Allah (6:17).

Kita telah menunjukkan bahwa kaum beriman adalah kebenaran, terang, Kristus, dan bait. Bila kita menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya, ini berarti kita membawa kebenaran Allah ke dalam kedurhakaan, membawa terang Allah ke dalam gelap, dan membawa Kristus kepada Iblis, dan kita mencampurkan bait Allah dengan berhala. Berhala mencemarkan roh kita. Karena itu, dalam dunia rohani dan dunia jasmani ada pencemaran. Dipisahkan dari pencemaran dan dari hal-hal yang najis sebenarnya adalah didamaikan dengan Allah.

Dalam pasal 6 Paulus benar-benar melaksanakan ministri pendamaian. Ia mendorong orang-orang Korintus untuk dipisahkan dari hal-hal yang najis. Dipisahkan dari apa yang najis adalah didamaikan dengan Allah dan dikuduskan kepada-Nya; ini juga berarti diselamatkan sepenuhnya. Jadi, diselamatkan sepenuhnya itu meliputi pemisahan dari apa yang najis, pengudusan kepada Allah, dan pendamaian ke dalam Allah. Inilah alasannya pada permulaan pasal ini Paulus membicarakan tentang keselamatan, dan pada akhir pasal ini ia membicarakan tentang pemisahan. Mendapatkan keselamatan adalah pemisahan, pemisahan adalah pengudusan, dan pengudusan adalah pendamaian.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 43

No comments: